REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-–Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, kini ditahan di London. Ibunda Julian, Christine Assange, berkesempatan mengunjunginya di tahanan. Kepada anaknya, sang ibu bertanya, "Apakah sepadan risiko WikiLeaks dengan dirinya?"
Julian menjawab, "Saya melakukannya tanpa pamrih. Saya tetap setia pada perjuangan saya. Kondisi saya dipenjara ini tidak boleh memengaruhinya," kata Christina, menirukan pernyataan Julian.
"Kalau ada sesuatu yang membuat polemik WikiLeaks makin mencuat, saya percaya bahwa apa yang kami lakukan sudah benar," sambung dia.
Assange ditahan polisi Inggris pekan lalu atas dugaan seksual di Swedia. Namun pendukungnya menuding Amerika Serikat berada dibalik penahanan Assange. AS marah karena Assange dan WikiLeaks membocorkan 250 ribuan dokumen diplomatik Kedubes AS di berbagai negara.
Dari dalam penjara, Assange juga mengkritik sejumlah perusahaan keuangan yang menutup akses donatur ke WikiLeaks. Perusahaan itu seperti Visa, Mastercard, dan Paypal. Assange menilai ketiga perusahaan ini sebagai antek-antek AS.
"Saya menyerukan agar dunia melindungi WikiLeaks dan para pendukungnya dari serangan ilegal dan tidak bermoral ini," kata Assange.
Christine Assange lantas mengatakan bahwa dunia mendukung Assange. "Saya berharap dunia membela apa yang anak saya lakukan," katanya.