REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Dokumen Amerika Serikat yang bocor di situs Wikileaks mengungkapkan rahasia lain: Singapura kerap "curhat" pada Amerika Serikat soal para jirannya, termasuk Malaysia.

Dalam kabel itu diungkap pernyataan yang dibuat tentang Malaysia, Thailand, Jepang, dan India, oleh pejabat senior Singapura dalam pertemuan dengan para pejabat senior Amerika Serikat.

Begitu dokumen itu tersebar, Singapura buru-buru memberikan klarifikasi. "Hubungan ini dibangun di atas fondasi yang kuat dari kepentingan bersama dan saling kerjasama menguntungkan di banyak aspek," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Singapura. "Laporan-laporan pers ini didasarkan pada interpretasi Amerika percakapan rahasia yang tidak memberikan konteks penuh."

Namun tidak demikian reaksi Malaysia. Komisaris Tinggi Singapura untuk  Malaysia, T Jasudasen dipanggil untuk memberi klarifikasi.

Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman memanggil diplomat Singapura Selasa dan menyerahkan surat protes resmi Malaysia atas komentar yang dibuat oleh para pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri Singapura mengenai kepemimpinan Malaysia dan situasi di negara itu.

Menteri Luar Negeri juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam  dan tidak senang atas komentar itu seperti diungkapkan oleh WikiLeaks dan selanjutnya dilaporkan di media, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa.

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengatakan bahwa Malaysia harus membuktikan kekuatan ekonomi mereka meskipun diremehkan negara lain.

"Kita bisa menunjukkan kepada tetangga kita, bahwa meskipun kadang-kadang mereka meremehkan kita, tapi kita benar-benar akan mampu," ujarnya.

"Pencapaian terbesar adalah ketika kita bisa menjadi bangsa yang maju pada tahun 2020," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika