REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, dihadapkan ke meja hijau, Selasa (14/12) waktu setempat. Situasi di depan gedung pengadilan Westminster Magistrates tempat Assenge akan diadili berlangsung 'panas'.

Seperti dilaporkan the Independent, ratusan orang berkumpul berunjuk rasa di jalan menuju ke gedung pengadilan. Puluhan fotografer dan kameraman dari berbagai negara sudah mengepung pintu masuk gedung, sehingga orang susah untuk keluar masuk.

Di sekitar mereka, lusinan polisi berjaga-jaga ekstra waspada. Polisi berusaha memecah kelompok pengunjuk rasa agar tidak menjadi kumpulan yang besar.

Sejumlah pendemo tampak saling berebut pengeras suara untuk menentukan siapa yang paling berhak berorasi.

Keributan kecil sempat pecah tak jauh dari gedung pengadilan, ketika polisi mendorong seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topi berwarna bendera Swedia, negara yang meminta Assange ditahan karena tuduhan seksual.

Alex Potterill, (33 tahun), mengatakan ia sengaja datang untuk berunjuk rasa karena menganggap penangkapan Assange tidak tepat. "Penangkapan itu benar-benar rekayasa. Inti dari semuanya adalah serangan terhadap WikiLeaks," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika