Ahad 19 Dec 2010 23:24 WIB

Tolak Palestina Merdeka, AS Bentuk Komite Propaganda Diplomatik

Kongres AS
Kongres AS

REPUBLIKA.CO.ID, Makin bertambahnya negara-negara di dunia yang mengakui kemerdekaan Palestina, membuat Amerika Serikat (AS). Karena itu, Senat Amerika Serikat (AS) meminta pemerintahan Barack Obama membentuk komite propaganda diplomatik untuk mencegah pengakuan resmi negara independen Palestina.

Menurut laporan Qodsna Sabtu (18/12) mengutip sejumlah sumber-sumber pemberitaan, Senat AS meminta Gedung Putih membentuk komite propaganda diplomatik untuk mencegah pengakuan negara-negara Amerika Latin dan Eropa terhadap negara independen Palestina sebelum Dewan Keamanan PBB mengakuinya secara resmi.

Senat AS di sidangnya pada Kamis (16/12) menyatakan penolakannya atas negara independen Palestina dan pengakuan resmi di Dewan Keamaann PBB. Senat Amerika juga menolak pembentukan negara independen Palestina tanpa persetujuan Rezim Zionis Israel. Bahkan, Senat Amerika mengancam akan menveto setiap upaya ke arah ini.

Sementara itu, anggota parlemen Palestina dari Fraksi Hamas mengutuk keputusan Senat Amerika dan menyebutkan sebagai cambukan bagi mereka yang bergantung kepada Washington serta mengharap sikap adil terkait Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa AS hanya memikirkan kepentingan Israel.

Wakil Hamas juga menuding Gedung Putih mendukung para pembunuh dan kriminal. Di sisi lain, mereka meminta pemerintah Otorita Ramallah memutus perundingan damai dengan Israel baik langsung maupun tidak. Otorita Ramallah juga harus menjawab tegas upaya dimulainya kembali proses rekonsiliasi nasional Palestina.

Diberitakan bahwa saat ini diperkirakan lebih dari 130 negara dunia yang mayoritasnya dari Asia siap untuk mengakui secara resmi negara independen Palestina. Di Eropa dan Amerika Latin terdapat Perancis, Norwegia, Brazil, Argentina, Uruguay dan Ekuador yang telah mengakui keberadaan negara Palestina sesuai dengan garis perbatasan tahun 1967.

sumber : IRIB/Qodsna/MF
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement