Senin 20 Dec 2010 05:00 WIB

Ahmadinejad Desak Barat Kooperatif dengan Iran

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerukan negara-negara Barat untuk segera mencabut kebijakan konfrontasinya dengan Iran. Presiden juga merekomendasikan bahwa Barat hendaknya "memilih kebijakan bekerja sama, karena semua pemenang dalam kebijakan ini dan Iran selalu mengupayakan hal itu".

Presiden Ahmadinejad, dalam wawancara langsung dengan lembaga siaran Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) Sabtu malam, menandaskan bahwa "kebijakan konfrontasi terhadap Iran adalah salah." Dia mengatakan bahwa hegemono negara-negara kuat, dengan mengadopsi kebijakan konfrontasi, "menginginkan Iran tidak menjadi negara nuklir namun kebijakan itu salah, dan Iran kini adalah negara nuklir."

Merujuk pada perundingan-perundingan baru-baru ini antara Iran dan Kelompok 5+1 di Jenewa, presiden mengatakan bahwa kini saatnya bagi negara-negara itu untuk mengubah kebijakan konfrontasi menjadi kebijakan kerja sama.

Dia menambahkan bahwa masalah nuklir Iran adalah simbol bagi konfrontasi antara sistem hegemoni dunia kapitalisme dengan pemikiran manusia dan tauhid Islam Iran, serta mengatakan bahwa Iran adalah monoteistik terdepan, sehingga masalah nuklir dijadikan dalih untuk menghentikan Iran dari upayanya membuat kemajuan.

Presiden mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Barat melakukan yang terbaik untuk mencegah Iran menjadi negara nuklir, sehingga mereka menggunakan semua kebijakan, termasuk menjatuhkan sanksi dan jenis lain tekanan dan propaganda. Tapi semua itu tidak efektif dan Iran menjadi negara nuklir dengan mengalahkan semua kebijakan tersebut.

Dia melanjutkan bahwa resolusi dan sanksi itu tidak berpengaruh terhadap Iran, tetapi semua itu justru menjadi motif bagi bangsa Iran untuk bergerak maju. Jadi kalau negara-negara itu ingin melanjutkan kebijakan tersebut, konsekuensinya jelas dari sekarang.

Cara lain adalah  bahwa negara-negara itu seyogianya mengubah jalur konfrontasi dengan kerja sama. Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi telah mengevaluasi perundingan Jenewa 3 'baik', dan menambahkan bahwa perwakilan rakyat Iran kini sedang bersidang dengan tujuan mengoreksi pertemuan dan resolusi serta menilai perundingan itu sepenuhnya baik.

   

Dia mengatakan, perubahan kebijakan konfrontasi dengan interaksi akan bermanfaat bagi semua pihak. Dia menambahkan bahwa dalam kasus menggunakan kebijakan interaksi, semua akan menjadi pemenang dan ini adalah apa yang Iran telah ikuti sejak awal.

Ahmadinejad menggarisbawahi bahwa dalam suasana kerja sama yang konstruktif, semua orang akan menjadi pemenang, dan menunjukkan bahwa mengapa kita harus masuk ke dalam situasi sementara bangsa kehilangan hak mereka, dan tidak akan ada hasil positif. Ia mengatakan perilaku negara itu terhadap masalah nuklir Iran 'tidak bisa dipertahankan' dan mengecamnya.

Sekarang, ketika situasi telah berubah dan konfrontasi kebijakan terhadap masalah nuklir Iran telah gagal, dan Iran kini telah berubah menjadi sebuah negara nuklir, mereka harus menerima kenyataan. Ahmadinejad menggarisbawahi bahwa bergerak menuju kerja sama adalah cara terbaik dalam masalah nuklir Iran?.

Dia menambahkan bahwa "yang kita harapkan di Istanbul, Brazil dan pembicaraan Teheran, kita mencapai kerangka kerja sama konstruktif." Dia menyatakan harapan bahwa situasinya kini bergerak menuju pemahaman dan kerja sama, dan bahwa Iran akan menyambut kerja sama itu.

sumber : Ant/IRNA-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement