REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Kekerasan pasca-pemilihan di Pantai Gading telah menyebabkan lebih dari 50 orang tewas. Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Navi Pillai, mengatakan, (19/12) menyesalkan "pelanggaran besar-besaran hak asasi manusia".
Ppara penjaga perdamaian PBB di Pantai Gading menolak permintaan pemimpin Laurent Gbagbo agar mereka mengepak kopor-kopornya dan pergi. Navi mengatakan dalam satu pernyataan bahwa "dalam tiga hari terakhir ada lebih dari 50 orang tewas, dan 200 lebih terluka".
Dan ia menyampaikan kekhawatiran mengenai "bukti yang meningkat dari pelanggaran hak asasi manusia" di negara Afrika Barat itu. Pantai Gading bergolak sejak Kamis lalu, dan Komisaris tinggi berjanji "untuk menjamin bahwa para pelakunya akan dibebani tanggung jawab atas tindakan mereka".