REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh Al Maliki mengatakan bahwa Spanyol berjanji kepada Pemerintah Nasional Palestina (PNA) akan mengakui negara tersebut pada 2011, menurut laporan harian Al Ayyam di Ramallah pada Rabu (22/12). Menteri Luar Negeri Spanyol, Trinidad Jimenez mengatakan kepada Al Maliki bahwa Spanyol akan mengakui negara Palestina sebelum Agustus 2011, ungkap laporan itu.
PNA "sedang mengadakan sejumlah perundingan dengan beberapa negara besar Uni Eropa untuk memperbarui tingkat pengakuan Palestina serta mengumpulkan pengakuan lebih banyak lagi terhadap negara Palestina", ujar laporan yang mengutip Al Maliki.
Pada September, perundingan perdamaian yang didukung Amerika Serikat mengalami kegagalan akibat persengketaan antara Palestina dan Israel atas pelanjutan pembangunan tempat tinggal Yahudi di Tepi Barat. Palestina menyatakan akan menghadap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mencari pengakuan internasional terhadap negara Palestina jika AS gagal meyakinkan Israel untuk membekukan pendirian permukiman.
Sebuah proklamasi sepihak negara Palestina yang mungkin terjadi pada saat ini menjadi sorotan masyarakat internasional setelah Brazil dan Argentina menyatakan pengakuannya terhadap negara merdeka Palestina dengan wilayah perbatasan sebelum 1967. Uruguay setelah itu menyatakan bahwa negaranya akan turut mengakui Palestina pada 2011.