REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Fathan Abdul Rasyid mengatakan rencana pembukaan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Aruk, Kabupaten Sambas, akan dilaksanakan pada pekan ketiga Januari 2011.
"Untuk itu, dua negara terkait antara Indonesia-Malaysia akan melakukan pengecekan untuk memeriksa kesiapan pembukaan border Aruk-Biawak," kata Fathan.
Menurut Fathan, rencana pembukaan PPLB Aruk di Kabupaten Sambas itu merupakan kesepakatan pada sidang Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) tanggal 28 November lalu.
"Sebelum pembukaan gerbang perbatasan tersebut secara resmi akan dicek kesiapan petugas serta sarana dan prasarananya," kata Fathan.
Lebih lanjut Fathan mengatakan, kesiapan-kesiapan yang harus diperiksa antara lain lembaga Bea Cukai, Imigrasi, Karantina dan Keamanan (CIQS) di perbatasan. "Pihak imigrasi yang akan melakukan pencatatan keluar masuk orang dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya. Sedangkan, bea cukai untuk mengecek barang-barang yang masuk bebas pajak ataukah tidak," jelas Fathan.
Sementara karantina, kata Fathan, bertugas untuk mengecek bahaya tumbuhan dan hewan sebelum masuk ke masing-masing negara. Kemudian, keamanan baik TNI/Polri yang menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus sudah siap. "Begitu pula untuk bangunan CIQS yang dibangun di dua negara sudah dipersiapkan. Pada pembukaannya nanti tentunya sudah dipersiapkan petugas disana," kata Fathan.
Alumnus Institut Pertanian Bogor itu mengatakan, kesiapan infrastruktur ke kawasan perbatasan Aruk-Biawak masih sedang dilakukan. "Tetapi pembangunannya masih belum sempurna," tegas Fathan.
Fathan memastikan, jika border dibuka ditambah lagi jalan akses kesana sudah dalam kondisi mulus, maka untuk sampai ke ibu kota Sarawak lebih dekat melalui Sambas.