REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO--Flu babi di Sri Lanka telah mengakibatkan sekitar 22 orang tewas dan menginfeksi lebih dari 300 orang dalam dua bulan terakhir, menurut kementerian kesehatan negara itu, Senin.

Data resmi menunjukkan bahwa 22 orang terinfeksi dengan virus H1N1 --flu babi-- telah tewas sejak 25 Oktober sedangkan 342 kasus dilaporkan selama periode itu.

"Salah satu jenis virus influenza itu telah menyerang paru-paru manusia dan memicu salah satu jenis pneumonia. Hujan deras dan udara dingin membantu penyebaran virus," kata pakar penyakit menular Sudath Peiris.

Kementerian mendesak publik untuk menghindari kerumunan dan memerintahkan agar telepon umum dibersihkan sedikitnya delapam kali setiap harinya.

Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa pandemi flu babi selesai pada Agustus, lebih dari satu tahun setelah virus baru itu menyebar ke seluruh dunia dan menewaskan ribuan orang sebelum dihentikan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika