REPUBLIKA.CO.ID, Aksi provokasi yang terus menerus dilakukan negara Komunis Korea Utara ternyata membuat Korea Selatan gerah. Secara tegas, Presiden Korea Selatan menyerukan agar rakyatnya bersatu melawan ancaman Korea Utara. Selain itu ia juga meminta rakyat untuk tidak takut atas kemungkinan berperang terhadap saudara serumunnya itu.
Dalam pidato di radio pada Senin (27/12), Presiden Lee Myung-bak mengatakan setelah dua serangan tak beralasan dari Korea Utara tahun ini, Korea Selatan telah belajar bahwa perang dapat dicegah dan perdamaian hanya bisa dipertahankan jika provokasi-provokasi seperti itu ditanggapi dengan respon yang kuat.
Ia menambahkan,"Takut akan perang tidak pernah membantu dalam pencegahan perang."
Lee mencatat bahwa sejumlah warga Korea Selatan mempertanyakan temuan-temuan dari penyelidikan internasional yang mendapati Korea Utara bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal perang Korea Selatan, Cheonan, pada bulan Maret.
Ia mengatakan dirinya yakin bahwa perpecahan didorong oleh Pyongyang untuk melakukan serangan artileri bulan lalu di Pulau Yeonpyoeng, yang menewaskan dua tentara dan dua warga sipil.