REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Jaksa Agung Yehuda Weinstein menolak permintaan untuk menyelidiki Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud Barak, dan Menteri Dalam Negeri Eli Yishai atas kelalaian selama kebakaran besar melanda pegunungan Carmel. Ia mengatakan, pembahasan tentang perintah mereka bukan di pengadilan tetapi lebih pada domain publik.
Dua minggu lalu, anggota keluarga korban kebakaran Carmel menuntut bahwa anggota senior pemerintah Israel, termasuk perdana menteri, menghadapi investigasi kriminal untuk kelalaian mereka.
Ze'ev Even Chen, seorang pensiunan mayor jendral di Kepolisian Israel, yang kehilangan putrinya Topaz Even Chen Klein dalam kebakaran itu, dan besannya, Haim Klein, mengatakan bahwa Netanyahu, Yishai, Barak, dan Menteri Keuangan Yuval Steinitz harus diselidiki untuk kelalaian kriminal dalam kebakaran, yang menyebabkan kematian 44 orang.
Weinstein mengatakan Senin ia tidak percaya bahwa ada dasar hukum yang membenarkan investigasi kriminal pada masalah tersebut, dan menambahkan bahwa pembahasan mengenai kegagalan untuk mengendalikan api karena sumber daya kurang bisa ditangani dalam Knesset, dalam komite penyelidikan parlemen atau komite penyelidikan pemerintah, dan tidak dalam pengadilan.
Weinstein menambahkan bahwa Pengawas Keuangan Negara Micha Lindenstrauss sedang memeriksa berbagai aspek bencana dan jika ia menemukan alasan untuk mencurigai adanya tindak pidana dalam kasus ini, ia akan mentransfer informasi padanya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Even Chen dan Klein mendukung klaim mereka tentang kelalaian kriminal dengan menunjuk sebuah laporan oleh Lindenstrauss yang diterbitkan beberapa minggu lalu. Dalam laporan tersebut, dirilis lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan, Lindenstrauss mendefinisikan situasi pemadaman kebakaran sebagai "kegagalan terus menerus dan serius, yang dapat menghancurkan kehidupan serta harta milik banyak orang."
Laporan itu menempatkan Yishai, serta Steinitz dan Barak, sebagai pihak yang bertanggung jawab dan menyatakan bahwa mereka harus segera mundur karena abai dalam tugas.
Meski ditolak Kejaksaan, Even Chen menyatakan akan terus berjuang.