Kamis 30 Dec 2010 06:07 WIB

Masuki Wilayah Kamboja, Anggota Parlemen Thailand Ditahan

REPUBLIKA.CO.ID, PNOHM PENH--Kamboja, Rabu (29/12) menahan seorang anggota parlemen dari partai yang memerintah Thailand dan enam orang lainnya karena dituduh memasuki wilayahnya ketika meninjau satu daerah perbatasan yang disengketakan, kata para pejabat. "Mereka memasuki wilayah kami tanpa izin," kata Hun Hean, komandan polisi provinsi Banteay Meanchey kepada AFP melalui telepon.

"Kami belum tahu kenapa mereka memasuki wilayah Kamboja," katanya. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang masih mempertimbangkan apakah akan mengenakan tuduhan terhadap mereka yang ditahan itu atau membebaskan mereka.

Menurut media Thailand, anggota parlemen dari Partai Demokrat Panich Vikitsreth saat itu sedang memeriksa wilayah yang disengketakan dari provinsi Sa Kaeo, Thailand timur, didampingi para aktivis yang setia pada gerakan "Baju Kuning".

Seorang juru bicara pemerintah Thailand di Bangkok mengatakan PM Abhisit Vejjajiva mengetahui insiden itu dan berusaha melakukan koordinasi dengan Kamboja untuk menyelesaikan masalah itu. "Kini kasus itu dalam prose perundingan antara para perwira lokal dari kedua negara untuk membebaskan orang-orang kami," kata Panitan Wattanayagorn.

Perbatasan Thailand-Kamboja tidak pernah didemarkasi secara penuh. Sebagian karena banyak terdapat ranjau peningalan perang puluhan tahun di Kamboja.

Hubungan antara kedua negara itu memburuk setelah serangkaian bentrokan perbatasan yang menimbulkan korban jiwa Juli 2008. Bentrokan itu menyangkut sengeta tanah di sekitar kuil Preah Vihear peninggalan abad ke-11 setelah diberi status sebagai Warisan Dunia oleh PBB.

Bulan lalu kelompok Baju Kuning melakukan unjuk rasa di luar gedung parlemen di Bangkok menyerukan pemerintah Thailand melakukan tindakan lebih keras terhadap Kamboja menyangkut masalah perbatasan itu.

sumber : Ant/afp
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement