REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Polisi Spanyol menahan seorang perempuan yang memalsukan penculikan dirinya sendiri untuk menguji apakah suaminya mau membayar tebusan. Si perempuan mengirimi suaminya foto dalam keadaan tangan dan kaki terikat, kata polisi, Senin (27/12).
Pria tersebut menerima gambar itu di telepon genggamnya dari seseorang yang mengaku sebagai salah seorang penculik. Gambar tersebut disertai teks yang menuntut tebusan sebanyak 26.000 dolar AS buat pembebasan istrinya.
Permintaan tebusan tersebut diulangi dalam pesan teks berikutnya serta peringatan bahwa pria itu tak boleh menghubungi polisi, tapi si suami melapor ke pihak berwenang. Polisi melakukan pencarian dan menemukan mobil perempuan tersebut, yang mereka ikuti ke satu pusat pertokoan di kota kecil Gandia di pantai Laut Tengah.
"Perempaun itu, yang melakukan perjalanan sendirian dan berada dalam kondisi sangat baik, mestinya jadi korban penculikan," demikian isi pernyataan polisi.
Mula-mula perempuan tersebut memberitahu polisi ia "telah dibebaskan" pagi itu, tapi belakangan mengaku bahwa ia memalsukan penculikan dirinya "untuk mengetahui apakah suaminya bersedia membayar tebusan buat dirinya".
Pada 2008, satu pengadilan Spanyol mengganjar seorang perempuan dengan hukuman tiga tahun penjara setelah menemukan kesalahan perempuan itu, melakukan pemerasan dengan memalsukan penculikan anak-anaknya sebanyak tujuh kali.