REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Palestina Mahmud Abbas Jumat meletakkan batu pertama dari bangunan yang akan menjadi kedutaan besar Palestina di Brazil.
Aksi simbolis itu menekankan gerakan umum di Amerika Selatan untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara, meskipun ada kritikan dari Israel dan anggota-anggota parlemen Amerika Serikat.
Argentina, Bolivia dan Ekuador mengikuti keputusan Brazil yang dibuat pada awal Desember. Uruguay mengatakan negara itu akan melakukan demikian juga pada awal 2011.
Negara Amerika Latin lainnya, termasuk Kuba, Nikaragua, Kosta Rika dan Venezuela, telah mengakui negara Palestina beberapa tahun lalu.
Abbas melakukan upacara itu di ibukota Brazil, Brasilia, di bawah hujan rintik-rintik, meletakkan batu di tanah yang disumbangkan oleh pemerintah Brazil di distrik yang sama seperti misi-misi diplomatik lainnya.
Sejumlah burung merpati dilepas pada acara itu untuk mencerminkan perdamaian, meskipun satu dari burung-burung itu memancing ketawa ketika burung itu bertengger di kepala Abbas.
Setelah upacara itu, Abbas menemui Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang akan mengakhiri masa tugas, untuk menyampaikan terima kasih padanya karena pengakuan negara Palestina itu.
Pada Sabtu, pemimpin Palestina iuu akan menghadiri pelantikan pengganti Lula yang terpilih, Dilma Rousseff.
Langkah oleh sebagian besar Amerika Selatan untuk mengakui negara Palestina telah membuat marah Israel dan Amerika Serikat, yang mengatakan negara Palestina hanya dapat dicapai melalui perjanjian perdamaian yang dirundingkan.
Palestina sampai pada permintaan pengakuan bilateral atas negara mereka setelah pembicaraan perdamaian dengan Israel mencapai jalan buntu.
Brazil memiliki masyarakat imigran Palestina sedikitnya 50.000 orang, menurut beberapa pejabat.