Ahad 02 Jan 2011 10:20 WIB

2010, Israel Tahan dan Siksa 4.000 Warga Palestina di Penjara

Warga Palestina di penjara Israel
Foto: infopalestine.co.uk
Warga Palestina di penjara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH,--Pakar urusan tahanan Palestina, Abdulnasser Farwana, mengatakan pada 2010, tentara pendudukan Israel (IOF) telah menahan 4.168 warga Palestina. Saban hari, rata-rata 11 orang ditahan.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pekan lalu, Farwana mengatakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap tahanan Palestina kian meningkat. Staf penjara dan sipir semakin menerapkan tindak sewenang-wenang terhadap tawanan dan mengeluarkan keputusan-keputusan yang kian memperburuk kondisi tahanan.

Ia juga menekankan daftar pasien yang ditahan di penjara Israel kian beragam dan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap tawanan menjadi fenomena semua penjara.

Abdulnasser juga menekankan pada dua nama, Ra'ed Abu Hammad dan Mohamed Abdin, yang meninggal tahun lalu karena mendapat siksaan berat. Israel menolak permintaan perawatan medis kedua tahanan yang dipenjara di kawasan Jerusalem.

Abdulnasser mendesak lembaga-lembaga internasional untuk menghentikan sikap diam atas isu-isu tahanan Palestina dan segera bergerak untuk membela hak dan hukum yang telah dilanggar sehari-hari oleh Israel.

Dalam konteks terkait, seorang pemimpin utama para tahanan Palestina di penjara Israel mengatakan, petugas penjara kerap meningkatkan penggeledahan dalam seksi-seksi dan ruang para tahanan dengan dalih mencari ponsel. Namun faktanya, penggeledahan dan penggerebekan tiba-tiba itu adalah bagian dari hukum Shalit yang diterapkan secara bertahap.

Awal tahun lalu, pemerintah Israel telah menyetujui hukum Shalit yang bertujuan mengganggu kondisi tahanan Palestina demi menekan penangkap tentara Israel yang masih ditahan, Gilad Shalit, untuk melakukan pembicaraan penukaran tahanan.

Pemimpin para tahanan menambahkan penggeledahan tidak mungkin demi mencari ponsel mengingat klaim petuga penjara serta bukti di lapangan menyatakan tindak keamanan di penjara sangatlah ketat.

Ia menyatakan banyak tahanan menderita kerugian material besar. Pasalnya ketika tentara Israel menyerbu ke sel-sel, mereka membuat kerusakan pada apa pun yang mereka lalu dan mereka temukan.

Dalam insiden terpisah, tahanan Palestina di penjara Hadarim, menuntut petugas penjara mencabut penghilangan sinyal ponsel dengan gelombang tinggi yang digunakan di dalam bangunan. Mereka mengatakan gelombang dari piranti itu dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker di kalangan mereka.

Para tahanan mengatakan petugas penjara menggunakan jammers setelah melakukan penggeledahan intensif penuh kekerasan selama dua bulan terakhir di sel-sel mereka.

sumber : Info Palestine UK
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement