REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH--Indonesia tercatat sebagai negara pertama yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina pada tahun 2011. "Kami menyambut baik bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina, dan ini merupakan bantuan pertama dari luar negeri untuk tahun baru 2011," kata Ketua Bulan Sabit Merah Sinai Utara, Mesir, Jenderal (Purnawirawan) Osama Serghani di Rafah, pintu perbatasan Mesir-Gaza, Ahad (2/1).
Serghani mengungkapkan bahwa bantuan kemanusiaan kepada Palestina dari luar negeri kedua setelah Indonesia adalah kapal Asia Caravan-1 yang akan merapat di Pelabuhan Rafah pada Ahad (2/1) petang, beberapa jam setelah penyerahan bantuan dari Indonesia.
Kapal Asia Caravan-1 itu mengangkut 170 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kapal solidaritas untuk rakyat Palestina itu diikuti para anggota LSM dari berbagai negara Asia, termasuk 12 orang dari Indonesia.
Bantun kemanusiaan berupa beragam peralatan medis seberat lebih satu ton itu diserahkan langsung oleh Duta Besar (Dubes) RI, AM Fachir didampingi Kepala Fungsi Politik KBRI Kairo, Burhanuddin Badruzzaman, di Rafah.
Peralatan medis bantuan Indonesia tersebut diterima langsung oleh Direktur Bulan Sabit Merah Palestina Wilayah Jalur Gaza, Dr Khalil Al-Foul, yang difasilitasi Kepala Bulan Sabit Merah Wilayah Sinai Utara, Jenderal Serghani.
Dubes Fachir, yang fasih berbahasa Arab, dalam sambutannya menjelaskan bahwa KBRI Kairo menghimpun bantuan dari berbagai kalangan baik organisasi maupun individu yang bersimpati atas penderitaan rakyat Palestina akibat kekejaman Israel. "Nilai bantuannya tidak seberapa, tapi ini merupakan solidaritas dari masyarakat Indonesia untuk saudara-saudara mereka di Palestina terutama Gaza," kata Dubes Fachir.
Bantuan yang diserahkan Dubes Fachir di perbatasan Rafah ini adalah yang kedua kalinya menyusul bantuan pertama pada Januari 2009, tak lama setelah agresi militer Israel di Gaza. Bantuan pertama itu termasuk sebuah ambulans yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Kepala Fungsi Politik KBRI Kairo, Burhanuddian Badruzzaman menjelaskan bahwa bantuan kali ini seniali 88 ribu dolar AS (sekitar Rp 790 juta). "Bantuan itu adalah 50 ribu dolar dari Kispa (komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina), 26 ribu dolar sisa bantuan Depkes RI untuk Palestina pada 2009, 10 ribu dolar dari rakyat Amuntai, Kalimantan Selatan, dan 2.000 dolar dari masyarakat Indonesia di Mesir," kata Burhanuddin.