REPUBLIKA.CO.ID, Guna mengendurkan kecurigaan yang berlebih dari dunia barat, pemerintah Iran lebih membuka diri terhadap. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengajak dunia barat untuk 'bertamasya' melihat secara lebih dekat instalasai nuklir yang didkembangkan Iran.
Setidaknya, beberapa duta besar dari enam kedutaan dunia dan Uni Eropa diminta untuk menginjakkan kaki di Iran. Hal itu dilakukan menjelang pembicaraan di Istanbul terkait program nuklir.
"Wakil dari sejumlah negara Uni Eropa, Non-Blok dan Perundingan Enam Negara telah diundang untuk mengunjungi situs nuklir kami," kata jurubicara Kementrian Luar Negeri Ramin Mehmanparast, Selasa (4/1).
Kendati telah menjelaskan siapa saja negara yang diundang, namun ia tidak menjelaskan apakah amerika Serikat - salah satu dari enam kekuatan dunia yang bernegosiasi dengan Iran mengenai program nuklir kontroversialnya - termasuk negara yang diundang. Mehmanparast mengatakan, kunjungan ini akan berlangsung sebelum pertemuan Istanbul.
Iran dan enam kekuatan dunia - Inggris, Cina, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman - berencana mengadakan pertemuan akhir bulan ini di Istanbul untuk membicarakan program nuklir Teheran. Pembicaraan ini bertujuan untuk memastikan apakah Iran benar-benar membangun senjata nuklir seperti yang diduga selama ini.
Iran sendiri selalu menampik tuduhan tersebut dan menyatakan, program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.