REPUBLIKA.CO.ID, UU kesehatan baru besutan pemerintah Obama terancam gagal. Anggota Partai Republik di Parlemen AS berencana meloloskan rancangan undang-undang pekan depan untuk membatalkan sistem perlindungan kesehatan negara, demikian menurut seorang petinggi Partai.
Kongres baru akan mulai bersidang, Rabu (4/1) dengan Partai Republik sebagai pemegag kendali utama setelah pemilu pertengahan November lalu. Mereka menetapkan melangkan dengan janji kampanye untuk menggusur undang-undang kesehatan baru.
Brad Dayspring, jurubicara untuk pemimpin baru Kongres AS dari Partai Republik, Erin Cantor, mengatakan Kongres berencana melakukan pungutan suara pada 12 Januari di parlemen untuk mencabut UU tersebut. "Itu pasti akan lolos di Kongres," ujar Brad yakin.
Namun upaya itu diyakini luas akan gagal di Senat. Meski anggota Republik akan mengontrol Kongres dengan proposi 242:193, Demokrat penyokong Obama tetap memegang kontrol di Senat dengan perbandingan 53:47 dan tentu cenderung menghadang setiap upaya pencabutan UU Kesehatan tersebut.
"UU Kesehatan ala Obama mematikan lapangan pekerjaan bagi pengusaha besar dan kecil. Sehingga pioritas utama anggota Republik di Kongres adalah memotong pengeluaran dan menumbuhkan ekonomi serta lapangan pekerjaan," papar Brad.
Anggota partai tua AS itu, terutama dari kalangan penganut paham fiskal konservatif, memperoleh kepercayaan diri untuk mencabut kebijakan reformasi kesehatan setelah pemilu pertengahan November lalu memperoleh suara signifikan.
Peringatan Demokrat
Para pemimpin Demokrat di Senat memperingatkan Republik bahwa pencabutan UU kesehatan sama saja menutup upaya mempersempit kesenjangan yang mencakup program pengobatan terhadap kaum manula.
"Jika anggota Republik dalam Kongres terus melaju dengan pencabutan UU kesahatan yang berarti mengancam hak-hak konsumen, kami akan menghadang di Senat," tulis seorang senator dari Demokrat dalam surat, John Boehner.
"Mengambil kesempatan ini dari kaum manula sungguh tak bertanggung jawab dan ceroboh ketika waktu menjadi kian sulit bagi warga manula untuk berobat di masa pensiun,' bunyi tulisan lebih lanjut.
UU Kesehatan itu memang menjadi target favorit anggota Republik yang menilai sebagai kebijakan berlebihan yang dilakukan pemerintah federal. Meski pencabutan gagal, Republik masih memegang kontrol atas anggaran belanja pemerintah. Kongres diprediksi menggunakan kekuasaannya untuk menghadang pengajuan anggaran oleh Pemerintah demi menerapkan UU tesebut.