Rabu 05 Jan 2011 23:56 WIB

Hah? Ada Obat yang Bisa Membuat Pasien Jadi Kecanduan Berjudi

Salah satu kupon lotere, ilustrasi
Salah satu kupon lotere, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--Paolo Chisci (70 tahun) menuntut dokternya yang ia duga salah memberi resep untuk penyakit parkinson yang ia derita. Gara-gara 'salah obat' itu, Chisci mengaku jadi kecanduan berjudi. Benarkah?

Chisci, pensiunan penjaga toko di Kota Carrara, Tuscan,  menyatakan telah menghabiskan duit pensiunnya sebesar 300 ribu euro untuk membeli kupon lotere. Ia memborong 500 lembar lotere.

Untung, keluarga Chisci memergokinya sebelum ia membelanjakan lebih banyak uang lagi ke tiket judi tersebut. Belakangan, keluarga Chisci menilai perilaku judinya dipicu oleh efek samping obat dopamine agonist.

Chischi sudah mengkonsumsi obat dopamine sejak tahun 1999. Dalam keterangan obat itu, tidak ada yang menyebutkan efek samping meningkatkan gairah berjudi. Namun belakangan, pada 2005, produsen obat menyantumkan efek samping berjudi tersebut dalam selebaran pelengkap obat.

Kasus ini merupakan kasus unik yang baru terjadi di Eropa. Otoritas kesehatan Italia diberitakan juga turun tangan dan memanggil dua produsen obat parkinson yang dikonsumsi Chisci, yaitu Eli Lilly dan Boeringher Ingelheim. Kedua perusahaan ini masih enggan berkomentar terhadap tuntutan.

Sebelumnya di Amerika Serikat, pensiunan polisi Gary Charbonneau, menuntut produsen obat Boeringher Ingelheim karena membuat obat yang membuatnya ketagihan berjudi.

Charbonneau memenangkan tuntutan dan mendapat ganti rugi sebesar 204 ribu dolar AS plus 7,8 juta dolar AS. Charbonneau sebelumnya kalah di meja judi 'hanya' 175 ribu dolar AS.

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement