Kamis 06 Jan 2011 07:41 WIB

Seorang Ibu Sedih, Pesan Bunuh Diri Putrinya di Facebook Dianggap Sepele

Facebook/Ilustrasi
Foto: .
Facebook/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang ibu yang berduka setelah putrinya--yang menulis pesan kepada 1.048 'teman' Facebooknya bahwa ia baru saja menenggak obat dalam dosis berlebih--bertanya, mengapa tak seorang pun membantu anaknya.

Si wanita yang bunuh diri, Simone Back, 42 tahun, menulis status terakhir di jejaring sosial itu pada pukul 10.53 malam waktu setempat di Hari Natal. Status berbunyi, "Meminum semua pil dan akan mati segera, dah-dah semuanya."

Seorang teman Facebooknya bahkan mengomentarinya pembohong. Sementara satu lagi mengatakan "Itu pilihanmu".

Tujuh belas jam kemudian, polisi mendobrak pintu flatnya di Montague, Brighton, dan menemukan ia sudah meninggal. Masih belum diketahui tepat pukul berapa kematian Simone dan apakah ia sempat melihat jawaban dan komentar terhadap statusnya.

Ibu Simone, Jenniffer Langridge lah yang menelpon 999 setelah akhirnya seorang mengirim pesan bahwa putrinya 'bunuh diri secara online'. "Tak seorang pun memberi tahu saya tentang itu hingga hari berikutnya ketika ada yang mengirimi pesan; 'cari bantuan'.

"Saya lumpuh sehingga saya tidak bisa naik turun tangga untuk menuju flat Simone, sehingga saya hanya bisa menelpon polisi saat itu juga. Sungguh menjengkelkan mengetahui tak ada seseorang pun yang melakukan sesuatu untuk putri saya," ujarnya.

Ketika beberapa teman-teman dalam Facebook yang diluar kota justru memohon secara online untuk mengetahui alamat dan telepon Simone agar dapat membantu, namun tak ada satu pun teman yang tinggal didekatnya datang menolong.

Salah satu teman Simone yang tinggal di luar kota, Samantha Pia Owen, berkata, "Setiap orang hanya berdebat satu sama lain seolah-olah itu tak terjadi. Padahal beberapa dari orang-orang itu berjarak dalam jangkauan jalan kaki dari flat Simone,"

"Jika saja satu orang meninggalkan komputernya dan pergi menuju flat Simone, hidupnya mungkin bisa diselamatkan," imbuhnya.

Menanggapi itu, yayasan bantuan Kesehatan Mental lokal menggambarkan insiden itu sebagai hal sangat menyedihkan. Graham Bell, dari Brighton and Hove Depression Alliance, berkata, "Ini cerminan menyedihkan di komunitas kita. Orang-orang butuh berteman di dunia nyata, seperti halnya di dunia maya."

"Anggapan bahwa orang-orang yang berkata tentang bunuh diri tidak benar-benar melakukan adalah mitos. Faktnya ketika seseorang terdorong ingin bunuh diri, pada titik tertentu cenderung mengungkapkan perasaaan putus asanya kepada orang lain," ujar Graham.

Yang terjadi pada kasus Simone, alih-alih menanggapi dengan keprihatinan dan melakukan reaksi nyata, beberapa teman memberi respon terkesan tak peduli.

Hari Natal 10.53pm: Simon Back memposting status "Meminum semua pil dan akan mati segera, dah-dah semuanya."

11.01pm: "Teman A" menulis: "Dia aneh setiap saat dan dia berbohong"

11.02pm: Teman B merespon marah: "Saya harap ia memang berbohong atau kamu akan merasa bersalah keesokan harinya,"

Hari keesokan 12.09am: Teman C Menulis: "Apakah kalian menangkap maksud Simone tentang minum pill??..bagian dah-dah? Adakah yang secara pribadi mengecek Simone..atau menelpon 999?? Ada apa dengan kalian?? Apakah gosip lebih penting ketimbang dirinya??"

12.56am: "Teman A" menulis lagi: "Dia melakukan itu setiap saat, meminum semua pilnya, lalu 14 menit kemudian "Ia bukan lagi anak-anak."

1.56am: Teman C yang cemas menulis: "Jika kalian benar-benar menganggap diri teman, kamu harus menelpon atau memastikan ia baik-baik saja. Untung saya tidak mengenal kalian secara pribadi, orang tak punya hati."

12.01pm: Pengguna Facebook lain menulis: "Ia punya pilihan dan meminum pil untuk mengambil alih hubungan bukanlah alasan baik,"

1.56pm: Teman C kembali untuk mengecek dan menulis: "Saya tidak akan memperlakukan siapa pun seperti kalian memperlakukannya. Ada orang di luar sana yang putus asa dan yang saya lihat hanyalah orang-orang mengolok-oloknya."

Tepat pukul 4 sore, Ibu Simone, Langridge, memanggil polisi setelah menerima pesan cemas satu jam sebelumnya. Simone dinyatakan meninggal di rumah sakit. Ibu Simone kemudian mengetik komentar di Facebook putrinya: Putri saya, Simone telah meninggal hari ini, mohon biarkan ia sendiri sekarang."

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement