Jumat 07 Jan 2011 01:58 WIB

AS Berang Diplomatnya Diserang Polisi Vietnam

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Amerika Serikat menyatakan protes keras yang dilayangkan kepada pemerintah Vietnam usai penyerangan terhadap diplomatnya oleh polisi Vietnam di pusat kota. Demikian disampaikan jurubicara Departemen Luar Negeri Mark Toner, Rabu (5/1).

Berdasarkan laporan dari Rafio Free Asia, Christian Marchant, staf politik di Keduataan Besar AS di Hanoi, diserang di sebuah rumah yang di dalamnya terdapat penjara bawah tanah, yang didalamnya juga ditahan imam Katolik yang taat Nguyen Van Ly.

Radio itu menambahkan, polisi setempat menyerang Marchant ketika akan melakukan pertemuan dengan Nguyen Van Ly, salah satu tokoh hak azasi manusia Vietnam. "Kami menyadari dan sangat prihatin dengan kejadian itu dan secara resmi telah melayangkan protes keras dengan pemerintah Vietnam di Hanoi," ujar Mark Toner. "Kami merencanakan pembicaraan dengan Duta Besar (Le Cong) Oung di Ashington sesegera mungkin," tambahnya.

"Diplomat berada di bawah hukum internasional, terutama perlindungan khusus terhadap serangan," tegasnya. "Pemerintah Vietnam memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah yang tepat untuk mencegah serangan terhadap kebebasan orang atau martabat seorang diplomat," tuturnya.

 

Ly mengatakan kepada Radio Free asia bahwa disana (penjara bawah tanah) ada sekitar seratus saksi pada kejadian Rabu kemarin di kota Hue. "Mereka melaporkan bahwa ia (Marchant) jatuh ke kanan tanah di tengah jalan," bebernya.

Seorang ulama 63 tahun yang sakit dibebaskan dari penjara untuk melakkukan perawatan medis pada Maret lalu setelah menjalani tiga tahun hukuman dan delapan tahun terkait aksi kampanye anti-pemerintah. Pembebasan Ly muncul setelah 37 senator AS mendesak Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet untuk mengatur pembebasan imam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement