Sabtu 08 Jan 2011 09:11 WIB

Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015

Meir Dagan, mantan direktur Mossad
Meir Dagan, mantan direktur Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, Program nuklir Iran mau tak mau membuat Israel cemas. Bahkan beberapa pejabat tinggi memunculkan usulan serangan militer pencegahan, demikian menurut penilaian intelijen yang dipublikasikan, Jumat (7/1)

Namun sikap terkini, Israel meyakini Iran tidak akan mampu memproduksi bom nuklir sebelum 2015.  Direktur mata-mata Mossad yang telah pensiun, Meir Dagon, pada Kamis, menyatakan bahwa ada keyakinan baru pada Israel atas sanksi dan aksi rahasia--dipimpin AS--yang ditujukan untuk menghambat atau menghadang program pengayaan uranium Iran.

"Jika itu maksudnya, maka Iran tidak akan mencapai tingkat bom nuklir sebelum 2015," ujar Dagan. Sebelumnya, pada Juni 2009, Dagan sempat meyakini bahwa Iran dapat memiliki hulu ledak nuklirnya yang pertama pada 2014 dan menyampaikan kecemasan itu ke panel parlemen Israel.

Dagan, mantan jenderal yang mengabdi pada Mossad selama delapan tahun memang cukup berhati-hati dengan prospek menggunakan kekuatan senjata terhadap fasilitas nuklir Iran.

Serangan itu dapat memprovokasi Iran, yang menyangkal membuat bom, untuk berhenti dari Pakta Non-Proliferasi nuklir dan sebaliknya akan terus menggenjot program nuklirnya serta bebas dari pemeriksaan PBB.

"Israel jangan sampai mempercepat serangan ke Iran. Langkah itu dilakukan hanya bila pedang sudah di ujung leher," ujar Dagan.

Israel diasumsikan adalah satu-satunya negara yang memiliki persenjataan nuklir di kawasan Timur Tengah. Namun banyak pengamat mengatakan angkatan udara Israel terlalu kecil bila toh ingin melakukan serangan sendirian terhadap fasilitas nuklir Iran yang konon tersebar dan dibentengi kuat.

Israel juga waspada dengan risiko serangan balik dari Iran. Amerika Serikat selama ini selalu menegaskan tidak ingin menyaksikan perang di kawasan tersebut, namun seperti Israel, ia tak berkuasa untuk memaksa Iran menghentikan fasilitas nuklirnya.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement