Ahad 09 Jan 2011 05:10 WIB

Korea Utara Ingin Dialog Lagi dengan Korea Selatan Segera

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara, Sabtu (8/1), menyampaikan kembali seruannya untuk melanjutkan dialog antara kedua Korea --yang terpecah. Korut mengusulkan pembicaraan semacam itu diadakan paling lambat dalam waktu satu bulan.

Korea Utara sebelumnya mengusulkan dilanjutkannya pembicaraan "dengan tanpa syarat dan dalam waktu dekat" di antara kedua Korea. Pembicaraan itu dimaksudkan untuk meredam ketegangan yang muncul setelah Korea Utara pada Maret menenggelamkan satu kapal perang Korea Selatan dan kemudian membom satu pulau yang berpenduduk milik Korea Selatan pada November.

Tawaran paling akhir dari Pyongyang itu disampaikan setelah meredanya ketegangan secara mencolok, yang telah meningkat sejak peristiwa pemboman pulau Yeonpyeong pada 23 November, sehingga menewaskan empat orang. Komite bagi Penyatuan Kembali Secara Damai Ibu Pertiwi Korea Utara "secara resmi" mengusulkan "dimulainya segera dan tanpa syarat" pembicaraan di antara kedua pemerintah Korea.

"Tingkat pembicaraan dan tempat serta tanggal pembukaanya pada Mei mungkin diputuskan berdasarkan kesepakatan timbal-balik," katanya. Komite tersebut, lembaga resmi yang bertugas menangani pertukaran antara kedua negara bertetangga itu, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa "tak ada syarat dalam usul Korea Utara bagi dialog maupun perlu ada keraguan mengenai maksud sesungguhnya".

"Pemerintah Korea Selatan mesti membuang semua perasaan was-was yang tak perlu, membuat hati mereka dan secara positif menanggapi usul Korea Utara," katanya.

Tawaran  disampaikan setelah Beijing menyatakan China akan "mendukung dan menyambut baik" setiap dialog antara Korea Utara dan Selatan. Korea Selatan memandang ajakan dialog itu lebih nyata dibandingkan dengan seruan oleh Pyongyang awal pekan ini bagi pembicaraan "tanpa syarat". "Pemerintah sekarang sedang menganalisis latar-belakang dan maksud tawaran ini," kata wanita jurubicara Kementerian Penyatuan Kembali Lee Jong-Joo.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement