REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY--Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa menyerukan negara-negara Arab meningkatkan kerja sama dengan Ankara dan melupakan sengketa-sengketa masa lalu yang melemahkan hubungan. "Rakyat Arab adalah saudara-saudara kami," kata PM Erdogan ketika berpidato pada pembukaan konferensi dua hari hubungan Arab-Turki di Kuwait City.
"Kita harus bekerja sama...Dengan menggabungkan kekuatan, kita dapat mengatasi semua masalah kita. Kita dapat menyelesaikan masalah Palestina dan masalah-masalah Irak dan Afghanistan," katanya. "Mari kita bekerja sama.... Kita akan dapat mencapai hasil yang banyak. Kita tidak memerlukan pihak ketiga untuk mereformasi dan memperbaiki hubungan-hubungan kita. Kami di Turki membuka hati kami untuk Anda," katanya.
Pemerintah Erdogan yang berakar Islam meningkatkan citra dan popularitas Turki yang sangat hebat di dunia Arab, terutama setelah kecaman keras perdana menteri itu terhadap Israel setelah perang negara Yahudi itu di Jalur Gaza dua tahun lalu. Erdogan mengatakan Turki mendapat kecaman keras karena kebijakan barunya mengungkapkan kekejaman di Afghanistan, Irak dan wilayah-wilayah Palestina.
"Karena kami berbicara tentang Kabul, Baghdad, Gaza dan Palestina, kami telah mendapat kecaman keras... Mereka yang mengeritik itu mengatakan kami tidak punya tempat di Uni Eropa," kata Erdogan. Ia menyerukan negara-negara Arab melupakan sengketa-sengketa dan perbedaan-perbedaan di masa lalu karena "ini didasarkan pada kebohongan-kebohongan."
Erdogan juga mengecam mereka yang mengaitkan Islam dengan teror dengan mengatakan ini adalah satu penghinaan terhadap umat Islam. Perdana menteri Turki itu berada di Kuwait memimpin delegasi 500 orang terdiri atas para pejabat dan pengusaha,dalam usaha menjajaki peningkatkan hubungan politik dan ekonomi dengan negara-negara Teluk Persia yang kaya minyak itu.
Pada Senin kedua negara menandatangani satu memorandum kesefahaman mengenai kerja sama industri. Hubungan ekonomi dan politik antara dua negara Muslim meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini dengan Badan Investasi Kuwait (KIA) meningkatkan invetasi di Turki 1,7 miliar dolar.
Ankara telah berusaha untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan politik dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang kaya minyak, yang beranggotakan Kuwait, Bahrain, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Pada September 2008, Turki menandatangani satu memorandum kesafahaman dengan negara-negara GCC yang bertujuan memperkuat kemitraan strategis di semua bidang.
Dan dalam pertemuan yang diselenggarakan di Kuwait City Oktober tahun lalu, kedua negara membentuk tim-tim kerja untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi, kebudayaan dan politik. Perdagangan antara GCC dan Turki meningkat dari 1,5 miliar dolar tahun 1999 menjadi 17,5 miliar dolar tahun 2008. Pada tahun 2008, ekspor GCC ke Turki meningkat lima kali lipat dari tahun 2007, sementara impor kelompok itu dari Ankara meningkat 15 kali lipat.