Kamis 13 Jan 2011 12:09 WIB

Israel Mengaku Takut Serangan Roket Pejuang Palestina

Tentara Israel
Tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Para panglima perang militer rezim Zionis Israel memperingatkan bahwa jika rezim ini kembali memulai perang, kali ini Tel Aviv akan menjadi sasaran tembakan roket oleh pihak lawan.

Sebagaimana dilansir IRNA, Rabu (12/1), koran Haaretz cetakan Israel hari ini menulis, para panglima perang Zionis mengkonfirmasikan ketidaksiapan Tel Aviv dalam menghadapi hujan roket dari pejuang Palestina.

Kini para panglima Komando Operasi Non-militer Israel mengakui bahwa Tel Aviv kembali menghadapi bahaya serangan roket. Menurut analisa para pejabat Zionis, jika perang kembali terjadi, Israel akan menjadi sasaran tembakan roket dan kali ini serangan itu akan lebih cermat.

Kolonel Adam Zusman dari Komando Operasi Non-militer Israel, mengatakan, roket-roket itu akan menghujani daerah-daerah padat penduduk di Tel Aviv, dan mampu membunuh ratusan warga Israel, selain menghancurkan bangunan.

Kolonel Zusman, kepada Haaretz menuturkan, seluruh daerah strategis di Tel Aviv akan mampu dijangkau oleh senjata musuh. Ditegaskannya, Tel Aviv pasti akan menghadapi serangan roket, tapi masalah ini tergantung pada keputusan pihak lawan, apakah mereka akan melakukannya di hari-hari pertama perang, atau di hari-hari berikutnya, namun secara yakin mereka punya kemampuan itu.

Seraya menyinggung kemungkinan perang di beberapa front seperti Suriah, Hizbullah Lebanon dan Hamas, Kolonel Zusman menambahkan, bahkan jika Israel terlibat perang dengan satu front seperti Hizbullah dan Hamas, mereka setelah meningkatkan kemampuan rudalnya, akan mampu menyerang daerah-daerah padat penduduk di Tel Aviv.

"Bagaimana pun setiap orang yang tinggal di pusat tanah pendudukan, harus berlindung di dalam bunker-bunker bawah tanah," tegasnya.

Dalam sebuah laporannya, Haaretz juga melaporkan ketidakmampuan rumah sakit di tanah pendudukan jika terjadi sebuah tragedi besar.

sumber : IRIB/RM/SL
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement