REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL, TOKYO--Penjaga Pantai Jepang mengatakan pada Kamis telah menangkap seorang kapten kapal nelayan Korea Selatan setelah menolak perintah berhenti saat ditemukan di perairan yang Jepang anggap sebagai zona ekonomi eksklusif.
Sejumlah pejabat Korsel mengatakan sebelumnya bahwa Korsel dan Jepang akan melakukan penyelidikan bersama mengenai apakah kapal nelayan itu melanggar perairan Jepang dekat kepulauan bersengketa yang sama jauh dari kedua negara.
Tahun lalu, Jepang menahan kapten kapal nelayan Cina setelah menabrak kapal patroli Jepang dekat kepulauan bersengketa antara Tokyo dan Beijing. Hubungan kedua negara mendingin setelah kejadian tersebut.
Pengakuan Tokyo atas kedaulatan pada kepulauan yang juga diklaim oleh Seoul, yang dikenal sebagai Dokdo oleh Korsel dan Takeshima oleh Jepang, pada masa lalu telah menyulut unjuk rasa di Korsel, yang masih mengingat kenangan buruk kolonialisasi semenanjung pada 1910-1945 oleh Jepang.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan masih menunggu hingga hasilnya keluar. Kru kapal mengaku bahwa karena kerusakan operasional, kapal jadi menyimpang," kata juru bicara Penjaga Pantai Korsel.
Kantor berita Korsel Yonhap mengatakan kapal patroli terlibat dengan kebuntuan tetapi pejabat dari pihak Jepang dan Korsel meringankan laporannya. Yonhap mengatakan, insiden tersebut melibatkan kapal nelayan berbobot 29 ton dan terjadi di perairan sekitar 70 kilometer barat daya dari kepulauan sengketa.