Ahad 16 Jan 2011 02:05 WIB

Semua Bandara di Tunisia Ditutup

Kerusuhan di Tunisia
Kerusuhan di Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Pihak berwajib Tunisia menutup semua bandar udara, dermaga laut dan pintu-pintu perbatasan, demikian sejumlah media massa Arab melaporkan, Sabtu (15/1). Jaringan televisi berbahasa Arab, Al Jazeera menyebutkan semua penerbangan dari dan ke Tunisia tidak beroperasi sejak Jumat malam akibat krisis keamanan di negara Arab di ujung utara benua Afrika itu.

"Banyak penumpang tertahan di bandara Tunis. Mereka juga sementara tidak diizinkan keluar dari bandara demi keamanan," kata jaringan televisi itu. Kantor berita Mesir, MENA, melaporkan dari Tunisa bahwa jam malam berlaku mulai pukul 17.00 hingga pukul 7.00 pagi waktu setempat.

Selain pesawat, semua kapal laut dan kendaraan darat di pintu perbatasan Tunisia juga ditutup sejak Jumat malam. Pada Jumat malam hingga menjelang pagi suara tembakan menggelegar di ibu kota Tunis, tulis MENA.

Pihak keamanan dari kepolisian dan tentara melakukan barikade pengamanan ketat di gedung-gedung penting pemerintah dan pusat-pusat bisnis, katanya.

Tentara diinstruksikan untuk menggelar pasukan dan peralatan militer pada Jumat malam untuk memulihkan keamanan akibat aksi brutal penjarahan dan penyerangan. Tentara dan polisi juga diinstruksikan untuk menembak di tempat terhadap perusuh yang mengganggu ketertiban umum.

Tunisia dilanda aksi demonstrasi hebat menentang pemerintah pimpinan Presiden Zine Al Abidin Ben Ali yang telah berkuasa lebih 23 tahun. Sementara itu, beberapa media Arab melaporkan, pesawat yang membawa Presiden Ben Ali telah mendarat di Jeddah, Arab Saudi.

Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi mengambil alih jabatan presiden transisi setelah Ben Ali mundur. Ben Ali meninggalkan negaranya Tunisia pada Jumat larut malam, dan media massa Arab berpekulasi ia akan menuju ke salah satu negara Arab.

Pada Sabtu dinihari, PM Ghannouchi dalam taklimat awalnya yang disiarkan televisi dan radio setempat meminta warga untuk tenang.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement