Ahad 16 Jan 2011 03:00 WIB

Sekjen PBB Serukan Penyelesaian Demokratis dalam Krisis Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Sekjen PBB Ban Ki-moon, Jumat (14/1) menyerukan penyelesaian yang demokratis krisis Tunisia setelah Presiden Zine El Abidine Ben Ali meninggalkan negara itu. "Ban mengetahui laporan-laporan bahwa Presiden Ben Ali meninggalkan Tunisia," kata sebuah pernyataan PBB.

"Sekjen menyerukan penghormatan penuh kebebasan menyatakan pendapat dan berserikat namun mendesak semua pihak yang terlibat berusaha menyelesaikan masalah-masalah secara damai dan berdasarkan hukum untuk menangani keluhan-keluhan itu serta berusaha mencapai hasil  demokrtis yang menanggapi aspirasi-aspirasi rakyat Tunisia," kata pernyataan itu.

Ban "memantau dengan seksama kejdian-kejadian di Tunisia dan akan terus melakukan itu," kata PBB.

Dalam satu jumpa wartawan Jumat, Ban mengatakan: "Saya sedih atas jatuhnya korban jiwa dan kembali menyerukan penahanan diri dalam menggunakan kekuatan militer dan menghormati penuh kebebasan menyatakan pendapat dan perkumpulan," tambahnya.

Ben Ali terbang ke Arab Saudi, Jumat di tengah-tengah gelombang protes sosial dalam satu akhir yang dramatis bagi kekuasaan 23 tahunnya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement