Ahad 16 Jan 2011 08:08 WIB

Korut Terbuka Bahas 'Konflik' dengan Korsel

Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG- Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/Korea Utara) Jumat (15/1) mengatakan pihaknya bersedia untuk membahas semua masalah dengan Korea Selatan, kata kantor berita KCNA. "Ini adalah sikap utara bahwa pihak selatan hendaknya bersedia melakukan dialog dan membahas semua masalah di meja perundingan, dan tidak membuat komentar yang tidak relevan," kata KCNA mengutip seorangjuru bicara Komite untuk Reunifikasi Damai Korea.

Juru bicara itu mengatakan, tidak ada pihak utara ataupun selatan yang bisa menyelesaikan masalah jika mereka tidak duduk berhadapan membuka hati. "Pintu dialog terbuka," kata juru bicara, yang mendesak agar Korea Selatan mengambil sikap yang tepat dan jujur menanggapi usulan Utara untuk berdialog dan langkah-langkah yang tulus.

   

Pihak berwenang Korea Selatan, yang berulang-ulang menuduh DPRK kurang tulus, telah mengambil sikap negatif terhadap pembicaraan yang diusulkan Korea Utara, juru bicara itu.

Meskipun Korea Selatan telah sepakat untuk membuka saluran penghubung Palang Merah Panmunjom, butuh sikap dingin untuk memulai kembali pekerjaan kantor Dewan Konsultatif Utara-Selatan Kerjasama Ekonomi, dan dikirim tidak ada personel untuk kantor dan dilarang menggunakan bangunan, membuat sisi Utara merasa tidak nyaman, kata jurubicara itu.

   

Tidak ada usulan tulus seperti yang diajukan oleh Korea Utara yang menjelaskan, bahwa siap untuk bertemu dengan siapa saja dan kapan saja tanpa prasyarat dan pemerintah Korea Selatan belum ada proposal resmi yang dikirim ke utara, jurubicara itu menambahkan.

   

Dalam serangkaian gerakan mendamaikan, DPRK mengeluarkan pernyataan pada 5 Januari mengusulkan dialog dengan Selatan untuk menghilangkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan, serta mencapai perdamaian dan kemakmuran.

   

Pada Senin, Pyongyang mengirim pesan resmi ke Selatan mengusulkan mengadakan kontak tingkat kerja pemerintah di kota perbatasan Kaesong pada 27 Januari, untuk mendiskusikan tempat dan tanggal pembicaraan masa depan pada tingkat yang lebih tinggi pemerintah, dan penyelenggaraan dialog Palang Merah pada 1 Februari di kota perbatasan Korea Selatan Munsan.

Tanpa mengabaikan keinginan Pyongyang, Seoul telah mendesak untuk lebih dulu (Korea Utara) mengadopsi satu "sikap bertanggung jawab" terhadap provokasi baru-baru ini.

sumber : Ant/Xinhua-OANA)
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement