Senin 17 Jan 2011 14:00 WIB

Warga Thailand Dukung 'Money Politics', Kok Bisa?

Dialog Abhisit Vejjajiva-Kubu Kaus Merah Disiarkan langsung melalui televisi.
Foto: AP
Dialog Abhisit Vejjajiva-Kubu Kaus Merah Disiarkan langsung melalui televisi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK-- Mayoritas warga Thailand bersedia menerima uang dari kandidat pemilihan umum untuk 'membeli' suaranya di negara kerajaan yang sedang terpecah secara politis, menurut jajak pendapat yang disiarkan pada Ahad.

Hampir 80 persen responden mengakui "pembelian suara" itu terjadi dalam masyarakat mereka, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Assumption, yang hasilnya dipublikasikan dalam jejaring surat kabar Bangkok Post dalam bahasa Inggris.

Dari mereka yang disurvei, 53,2 persen menjawab tidak menerima uang tersebut, sementara 6,6 persen tidak menjawab, menurut survei yang dilakukan kepada 2.604 pemilih di 18 propinsi Negeri Gajah Putih itu.

Namun, sekitar 70 persen dari responen di timur laut Thailand -- markas dari kelompok anti pemerintah "Kaos Merah" -- mengatakan mereka akan menerima sogokan, sementara kelompok besar kedua terbesar tercatat di Bangkok.

Thailand akan mengadakan pemilihan umum pada tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement