REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Undangan pemerintah Iran kepada dunia internasional melihat program nuklir Iran rupanya dimanfaatkan oleh AS dan Israel untuk melakuka sabotase. Seperti dilaporkan New York Times, Ahad lalu, usaha gabungan itu mengklaim berhasil menghentikan 20 persen kegiatan sentrifugal Iran untuk memperkaya Uranium.
Mengutip sumber-sumber militer dan intelijen yang tidak disebut namanya, NeW York Time juga melaporkan usaha gabungan itu telah berhasil menunda, kalaupun tidak menghancurkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir. Kesuksesan itu tidak terlepas dari kerja keras pakar-pakar Amerika dan Israel dalam dua tahun terakhir yakni menciptakan virus komputer untuk menyerang komputer-komputer di Iran yang digunakan untuk menjalankan program nuklir itu.
"Pakar-pakar Israel mencobakan virus komputer bernama “Stuxnet” itu pada proyek pengayaan uraniumnya sendiri yang mirip dengan fasilitas yang ada di Iran," tulis New York Time seperti dikutip Voanews.com, Senin (17/1).
Laporan New York Times itu dikeluarkan bersamaan dengan kunjungan selama dua hari di fasilitas nuklir Iran oleh sekelompok wakil-wakil internasional. Menurut pejabat Iran, kunjungan oleh delegasi internasional itu adalah untuk menunjukkan bahwa program nuklir Iran ditujukan untuk maksud-maksud damai.
Tapi ke-enam negara yang ikut dalam perundingan nuklir dengan Iran tidak ikut dalam kunjungan itu. Perundingan keenam negara itu akan dilanjutkan di Istanbul, Turki, hari Kamis pekan ini.