Selasa 18 Jan 2011 03:34 WIB

Gaji Rendah, Para Dubes Israel Mogok

Kabinet Israel
Kabinet Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan duta besar dan diplomat tinggi rezim Zionis Israel menyampaikan surat protes kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Isi dari surat tersebut adalah mengeluhkan rendahnya gaji para diplomat dan sfat kedutaan. Selain itu, mereka juga memperingatkan bahwa jika kondisi tersebut berlarut-larut ditangani akan berdampak pada diplomasi Israel.

Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (17/1), situs koran Haaretz menulis bahwa sejumlah besar diplomat Israel di Kedutaan Besar Zionis di berbagai negara, melakukan aksi mogok sekitar sebulan lalu untuk memprotes rendahnya gaji. Pemogokan ini semakin meluas dalam beberapa hari terakhir.

Dalam surat yang ditulis oleh 20 diplomat Israel di berbagai negara kepada Netanyahu, "Membandingkan tingkat gaji yang sangat tinggi sektor militer dengan gaji rendah para pegawai bagian diplomasi, tingkat pembayaran gaji kepada para diplomat dan staf lain di Kementerian Luar Negeri Israel, merupakan bentuk pelecehan."

Mereka menegaskan pentingnya memperkuat kebijakan luar negeri dan diplomasi, karena langkah ini lebih penting daripada perang dan kompetisi militer. Para diplomat tersebut memprotes Netanyahu karena memberikan gaji yang sangat tinggi kepada tentara dan sektor militer dibanding gaji diplomat.

Protes tersebut sangat serius sampai-sampai mereka langsung melayangkan surat kepada PM Israel, tanpa melalui menteri luar negeri yang secara langsung bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.

"Diplomasi termasuk faktor penting dan efektif dalam menjamin keamanan nasional Israel. Jika posisi kebijakan luar negeri melemah, keamanan nasional juga akan terancam," tulis mereka.

sumber : Haaretz/IRNA/IRIB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement