REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS—Pemerintahan baru Tunisia akhirnya terbentuk menyusul revolusi rakyat yang mengakhiri kekuasaan diktator Zine El Abidine Ben Ali.
Pemerintahan baru ini dikuasai sejumlah tokoh oposis. Namun, jabatan Perdana Menteri, menteri luar negeri, dan menteri pertahanan tidak berubah. PM Tunisia, Mohammaed Ghannouchi, berjanji pemerintahan baru akan mengembangkan kehidupan demokratis, termasuk kebebasan politik yang lebih besar bagi masyarakat.
Tiga tokoh penting oposisi yang menempati jabatan strategis adalah Ahmed Ibrahim, pemimpin partai Ettajdid, menjadi menteri pendidikan tinggi; Mustafa Ben Jaafar dari Partai Kebebasan menjabat menteri kesehatan; dan Najib Chebbie, dari Partai Progresif Demokratik menjadi menteri Pembangunan Baru Tunisia.
Slim Amamou, blogger yang sempat ditahan pihak berwajib saat melakukan aksi unjuk rasa, menurut kabar yang beredar ditunjuk menjadi menteri pemuda dan olah raga. Namun, kabar itu belum dapat dikonfirmasikan.
Seluruh partai politik dapat menjalankan kegiatannya di negara bekas jajahan Prancis itu. Para tahanan politik juga akan segera dibebaskan dan media diberikan kebebasan penuh dalam mempublikasikan beragam informasi.