REPUBLIKA.CO.ID, Hingga saat ini belum diketahui, apa yang menyebabkan begitu mudahnya presiden terguling Tunisia Zine El Abidine Ben Ali kabur dari negaranya usai, aksi demonstrasi besar-besaran yang memaksanya turun. Ternyata, diketahui bahwa hal itu karena peran agen-agen rahasia Libya.
Demikian disampaikan pejabat Istana Kepresidenan Perancis (Elysee) terkait pelarian Zine El Abidine Ben Ali ke Arab Saudi. Kantor Berita Fars mengutip Koran Le Monde diplomatique (LMD) menyebutkan, pelarian Ben Ali dari Tunisia tidak akan mungkin terlaksana tanpa bantuan agen dinas rahasia Libya.
Masih menurut sumber ini, keprihatinan Presiden Libya, Mouammar Qaddafi atas tergulingnya Ben Ali dan krisis di Tunisia menguatkan dugaan para pejabat Elysee atas keterlibatan dinas keamanan Libya dalam pelarian mantan presiden Tunisia ini. "Ben Ali setelah lari dari negaranya berada di pesawat tanpa memiliki agenda yang jelas dan hal ini membuktikan bahwa dirinya sebelum meninggalkan Tunisia tidak memiliki tujuan yang jelas," tambah sumber ini.
Selain itu, menurut keterangan sumber Italia, pesawat yang mengangkut Ben Ali tidak berhasil mendapat izin untuk mendarat di Malta. Terdapat asumsi lain bahwa Ben Ali menuju Malta dengan menaiki helikopter dan kemudian dari negara ini baru naik pesawat pribadinya.
Koran cetakan Perancis ini juga mengkonfirmasikan keinginan Ben Ali untuk mencari suaka politik ke Perancis, namun ditolak oleh pemerintah Paris. Menurut keterangan pihak Elysee, sejak jatuhnya pemerintahan Ben Ali, Paris mengontrol ketat setiap penerbangan dari Tunisia ke negara ini dan dengan teliti mengawasi setiap nama penumpang.