REPUBLIKA.CO.ID, Partai Islam terbesar di Tunisia Ennahdha menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat mencalonkan anggotanya pada pemilihan presiden mendatang. Pernyataan tersebut muncul di saat ketidakpuasan publik terhadap susunan kabinet baru pemerintahan interim saat ini terus meningkat.
Jubir Partai Ennahdha Houcine Jaziri, kepada AFP Selasa (18/1) kemarin mengatakan bahwa pihaknya mengecam para pemimpin interim yang menggantikan pemerintahan terguling Ben Ali. Jaziri menambahkan bahwa partainya tidak akan ambil bagian dalam pemilihan presiden yang akan diadakan enam bulan mendatang.
Menurutnya, tidak akan ada transisi demokrasi tanpa kehadiran Ennahdha. Namun ia juga menegaskan bahwa partai Islam ini akan berpartisipasi dalam pemilihan legislatif. Ghannouchi menahan beberapa menteri era pemerintah Ben Ali, namun pada Selasa kemarin, ia menyatakan bahwa mereka semua "bersih."
Pemerintah interim baru masih merekrut beberapa politisi era pemerintahan Ben Ali. Jabatan perdana menteri, menlu, mendagri, dan menhan masih dipegang oleh para menteri sebelumnya.
Perdana Menteri Tunisia Mohammed Ghannouchi, maupun luar negeri, interior dan menteri pertahanan adalah untuk mempertahankan jabatan mereka. Hanya ada tiga tokoh oposisi yang dilibatkan.