Rabu 19 Jan 2011 16:01 WIB

Israel Tahan Pembunuh 800 Muslim Bosnia

Peti mati korban pembunuhan Muslim Serbia
Peti mati korban pembunuhan Muslim Serbia

REPUBLIKA.CO.ID, Kementerian Hukum Israel mengatakan bahwa Aleksandar Cvetkovic, yang merupakan imigran bekas negara Yugoslavia, telah ditahan Selasa (19/1). Pihak Israel juga tengah meminta persetujuan pengadilan setempat untuk mengekstradisinya ke Bosnia, terkait tuduhan genosida. Demikian disamporkan Jerusalem Post.

Sekitar Agustus 2010 kemarin, Pemerintah Bosnia menanyakan kepada Israel yang diduga telah menahan Aleksandar Cvetkovic dan meminta Cvetkovic diekstradisi karena dicurigai terlibat dalam pembunuhan Srebrenica pada puncak perang saudara di bekas Yugoslavia pada kisaran 1992-1995.

Pemerintah Bosnia, mengutip jaksa penuntut umum setempat mengatakan bahwa Cvetkovic menjadi telah tersangka, karena ia diduga terlibat terkait pembunuhan terhadap hampir 800 Muslim Bosnia, baik itu laki-laki dan anak-anak. Menurut jaksa, yang meminta dilakukannya ekstradisi, Cvetkovic "diduga kuat menggunakan senjata M-84 dalam melakukkan aksi pembunuhan."

Kendati demikian pemerintah setempat menilai proses ekstradisi tersebut tidak mudah dilakukan, melainkan melalui proses yang panjang. "Jika ekstradisi itu terjadi, kami menduga bahwa ia (Cvetkovic) akan mengharapkan dan menjalaninya," ujarnya.

Menurut Kementeri Hukum Israel, Cvetkovic pindah ke Israel sekitar 2006 lalu dan menikahi perempuan Yahudi, dimana telah memiliki anak, sehingga membantunya mendapatkan kewarganegaraan Israel. Tetapi, Kementerian Hukum Israel memperjelas posisi laki-laki 42 tahun kelahiran Bosnia, bahwa ia tidak dapat meminta untuk dilayani setiap saat ketika ada di penjara Israel, karena ia dituduh melakukan kejahatan sebelum kasusnya terkait imigrasi.

Pada Juli 1995 lau, Sekitar 15 ribu Muslim Bosnia terpaksa mengungsi karena kelaparan. Mereka berjalan ke wilayah yang dikuasai Muslim yang relatif aman dari Srebrenica. Walaupun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendirikan kantong-kantong "perlindungan" dua tahun sebelumnya, memaksa Serbia Bosnia menewaskan lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki untuk membersihkan etnis Muslim Bosnia di wilayah tersebut. Pada Februari 2007, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa kekejaman yang dilakukan di Srebrenica sebesar genosida.

sumber : www.abna.ir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement