REPUBLIKA.CO.ID, Warga Palestina mengibarkan benderanya tepat di atas kantor PLO, yang tengah menjalankan misi di Washington DC, Amerika Serikat. Berkibarnya bendera Palestina tersebut, diyakini bakal menyulut kemarahan negara super power tersebut. "Kami sangat bangga melihat bendera itu berkibar," ujar Kepala Utusan Palestina di Washington, Maen Areikat.
Menurut laporan AP, Rabu (19/1), dialah yang mengibarkan bendera Palestina. Ia mengatakan, "ini terkait dengan waktu, bahwa bendera ini merupakan kekuatan bagi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kenegaraan yang dibesarkan di Amerika Serikat. Kami berharap bahwa ini akan membantu dalam upaya internasional untuk memberikan pengakuan bagi negara Palestina."
Langkah berani diambil di tengah gelombang dukungan internasional bagi Palestina, termasuk beberapa negara Amerika Latin yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik Ileana Ros-Lehtinen menyebut hal itu sebagai sebuah langkah aksi.
"Mengibarkan bendera (Palestina) di Washington DC merupakan bagian dari skema kepemimpinan Palestina guna memanipulasi dukungan internasional dan pengaruh diplomatiknya atas negara Palestina, sementara di sisi lain menafikkan negosiasi dengan Israel," ujarnya menegaskan.
Pembicaraan langsung antara otoritas wilayah Palestina dengan Israel terhenti hampir lebih dari tiga minggu usai mereka kembali ke Amerika Serikat pada September 2010 karena Tel Aviv menolak untuk memperpanjang pembekuan pembangunan pemukiman Yahudi di tanah Palestina yang diduduki secara ilegal.
Otoritas Palestina menilai proyek pembangunan pemukiman hanya untuk mencegah pembentukan negara Palestina. Hal itu juga merupakan pengkondisian terkait negosiasi baru . Tetapi Washington mengatakan pihaknya hanya akan mengakui Palestina setelah kedua pihak mencapai kesepakatan.
Kendati demikian, Areikat mengakui bahwa berkibarnya bendera Palestina tidak akan mempengaruhi kebijakan negara adidaya tersebut.