REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS, TEPI BARAT - Pasukan pendudukaan Israel telh menculik 18 warga Palestina di Tepi Barat pada Subuh tadi dalam penggerebekan penuh kekerasan terhadap rumah-rumah warga. Sebagian besar mereka berasal dari Kota Nablus
Radio Hebrew melaporkan 18 orang Palestina termasuk dalam daftar paling diinginkan. Mereka dibawa ke pusat interogsi setelah operasi militer skala luas di Tepi Barat, mulai Rabu (19/1) kemarin.
Penduduk lokal di desa Barqa, dekat Nablus mengatakan sejumlah besar tentara Israel menyerbu rumah-rumah di desa dan menculik 15 pemuda.
Dalam sebuah wawancara terpisah, pengamat urusan penjara dari Palestina, Abdulnasser Farwana menyebutkan bahwa 303 Palestina telah ditahan dalam penjara-penjara Palestina sejak periode sebelum perjanjian Oslo dan bahkan sebelum pembentukan otoritas Palestina pada Mei 1994.
Para tahanan tersebut dianggap sebagai veteran karena mereka telah menghabiskan lebih dari 17 tahun di penjara Israel. Menurut Farwana mereka berasal dari berbagai area berbeda Palestina yang dijajah, termasuk Gaza dan area-area yang diduduki pada 1948.
Ia menyatakan Israel bersikeras tidak memasukkan kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dengan mereka yang telah dikurung dalam waktu lama, terutama yang berasal dari kawasan yang telah diduduki sejak 1948. Dalih Israel, mereka adalah warga Israel, bukan Palestina.