REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kanselor Angela Merkel telah menyatakan bahwa Jerman tidak akan meninggalkan euro dan tak akan mengenalkan kembali mata uang lama negri itu, deutsche mark. Komentar itu ia berikan untuk memadamkan spekulasi bahwa kecintaan Jerman terhadap mata uang lamanya mencuat ditengah kesadaran mahalnya dana talangan yang harus dikucurkan untuk anggota mereka yang bermasalah, Yunani.
Dalam sebuah interview yang dipublikasikan pekan ini di majalahan mingguan Jerman, Stern, Merkel juga menolak ide memecah zona eropa kedalam kawasan utara dan selatan. Ia menegaskan kembali komitmen Jerman terhadap kesatun Eropa secara ekonomi.
"Tidak ada kemungkinan kembali ke deutsche mark," ujarnya. Ia menyatakan Jerma akan terus melakukan langkah apa pun yang diperlukan untuk menjamin euro tetap stabil.
Kepada Stern, ia mengatakan bahwa meski ia menanggapi keprihatinan warga Eropa dengan sangat serius, ia meyakinkan bahwa 'kita di Jerman dapat menangani semuanya."
Ia menyatakan dukungan kuat terhadap mata uang Eropa saat ini dan menolak wacana membagi zona Eropa menjadi wilayah dengan negara-negara lebih kuat secara ekonomi di bagian utara dan yang lebih lemah di selatan.
"Tidak dalam kepemimpinan saya. Atas nama Jerman, saya katakan pasti 'tidak'." Ia juga menjelaskan alasan keteguhannya menolak pembagian zona utara-selatan. "Lagi pula di dalam Eropa tidak terlalu ada hitam dan putih,"