Kamis 20 Jan 2011 09:53 WIB

Udang Karang Raksasa di Tennessee Spesies Baru

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Satu spesies baru udang karang merayap ke luar dari bawah karang di Tennessee, dan terbukti sebagai spesies hewan besar baru yang dapat ditemukan di tempat yang berpenduduk padat dan sudah dijelajahi, kata beberapa peneliti, Rabu (19/1) kemarin. Udang karang baru tersebut tak boleh dilewati begitu saja, sebab ukurannya besar --dua kali ukuran spesies lain, kata tim di University of Illionis di Urbana-Champaign dan Eastern Kentucky University.

Tapi hewan berkulit keras itu juga sangat langka, para peneliti tersebut melaporkan di Proceedings of the Biological Society, Washiungton. "Ini bukan udang karang yang biasa diambil orang dan dikatakan, 'Oh, ini udang karang lain', kemudian ditaruh lagi," kata ahli biologi air di Illionis, Chris Taylor, salah seorang peneliti itu.

"Orang tentu telah melihatnya sebagai sesuatu yang amat, sangat berbeda dan tentu akan menyelamatkannya," tambah Taylor di dalam satu pernyataan. Taylor dan Guenter Schuster dari Eastern Kentucky University menemukan spesies hewan baru pertama mereka di bawah salah satu batu karang terbesar di bagian yang paling dalam di sungai kecil yang biasa dieksplorasi di Tennessee.

Spesies baru tersebut, yang diberi nama Barbicambarus simmonsi, berukuran sekitar 12 centimeter dan memiliki antena yang tertutup pinggiran kecil bulu keras mirip rambuat yang sensitif, yang disebut setae. Lebih dari 600 spesies udang karang yang dikenal di dunia ditemukan di Amerika Utara, kata Taylor. "Hewan ini belum dilihat oleh mata ilmiah sampai tahun lalu," katanya.

"Kita menghabiskan jutaan dolar AS setiap tahun dalam bentuk hibah federal untuk mengirim ahli biologi ke Amazon, ke Asia Tenggara --ke seluruh dunia untuk mencari dan mempelajari keragaman hayati di semua wilayah itu," kata Schuster.

"Tapi yang ironis ialah hanya ada sedikit uang yang benar-benar dikeluarkan di negeri kita sendiri untuk melakukan tindakan yang sama. Dan masih ada banyak daerah yang di sini di AS yang perlu dieksplorasi."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement