Kamis 20 Jan 2011 12:30 WIB

Usai Dukung Negara Palestina, Rusia Mulai Bujuk Israel

Presiden Rusia Dmitry Medvedev
Presiden Rusia Dmitry Medvedev

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Usai memastikan mendukung berdirinya negara Palestina, Rusia bergerak cepat. Negara Beruang putih tersebut, bahkan langsung melakukan pembicaraan empat mata dengan Israel, atau membujuknya. Karena itu, Moskow akan menggelar pembicaraan dengan Tel Aviv terkait isu kemerdekaan modern negara Palestina dengan ibukotanya Jerusalem Timur.

"Tentunya kami akan berkonsultasi dengan rekan kami Israel terkait (isu itu)," kata , kata Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Rabu (19/1) kepada wartawan dalam kunjungan ke Yordania. "Mustahil untuk menyelesaikan masalah Palestina tanpa berbicara dengan Israel, saya berencana untuk bertemu dengan Presiden Israel Shimon Peres di sela kunjungan forum ekonomi dunia di Davos pada 26-30 Januari," tambahnya.

Medvedev sebelumnya menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap kemerdekaan negara Palestina dalam sebuah pertemuan dengan Raja Abdullah II di Yordania. Kunjungan ke Yordania itu merupakan lanjutan dari pembicaraan pemimpin Rusia itu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat pada Selasa.

Medvedev mengatakan kepada Abbas bahwa Uni Soviet telah mengakui negaranya pada 1988 dan posisi Rusia tidak berubah tentang pengakuan itu. Medvedev mengulangi bahwa Rusia akan tetap menjadi salah satu pendukung upaya perdamaian Timur Tengah dan akan mempersiapkan rekomendasinya terhadap kuartet mediator internasional.

Empat pihak yang menjadi mediator tersebut adalah Rusia, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa Bangsa, serta Uni Eropa. Mereka akan bertemu di Munich pada bulan depan untuk membicarakan masa depan upaya damai dan stabilitas di Timur Tengah. Medvedev mengatakan hanya upaya bersama yang dapat membantu penyelesaian konflik antara Palestina - Israel, dan Rusia akan berkonsultasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proses perdamaian itu.

"Dengan bergantung pada hasil konsultasi kami, maka kami akan menentukan cara untuk mendukung rekan kita Palestina," kata Presiden Rusia itu. "Secara umum, kami siap untuk maju sejauh komunitas internasional memutuskan untuk memberi dukungan kepada Palestina yang berada di naungan PBB," kata Medvedev.

Upaya pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina, yang dimulai kembali pada September setelah 20 bulan terhenti, kembali pupus pada Desember setelah Israel menolak penghentian pembangunan permukiman Yahudi di wilayah yang didudukinya Tepi Barat.

sumber : Antara/RIA Novosti-OANA)
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement