REPUBLIKA.CO.ID, BERN - Ketika meninggalkan negaranya secara dramatis, Presiden Tunisia yang terguling Zine Al-Abidine Ben Ali sempat membawa kabur emas seberat 1,5 ton yang senilai lebih dari 45 juta euro. Namun upaya lanjutannya untuk mengamanakan kekayaannya di luar negeri bakal terhenti.
Sebab, Swiss, yang merupakan surga bagi para 'pelarian' politik dan hukum, telah memastikan memblokir rekening dan harta milik Zine Al-Abidine Ben Ali.
Tidak hanya itu, rekening dan harta milik Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo juga diblokir. Hal tersebut diumumkan Menlu Swiss Micheline Clamy-Rey. Bagusnya lagi, keputusan tersebut langsung diberlakukan.
Orang-orang di sekitar Gbagbo dan Ben Ali juga tidak bisa punya akses ke uang dan barang berharga kedua presiden yang disimpan di Swiss. Calmy-Rey menyatakan pemerintahnya mengambil keputusan tersebut untuk menghindari dipakainya Swiss sebagai tempat menyembunyikan harta ilegal.