Senin 24 Jan 2011 17:46 WIB

Ahmadinejad: Singkirkan Zionis Israel!

Ahmadinejad
Ahmadinejad

REPUBLIKA.CO.ID,Sehari setelah perundingan komprehensif antara Iran dan kelompok 5+1, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyarankan enam kekuatan dunia untuk tidak mengikuti ambisi rezim Zionis Israel. Berpidato di tengah ribuan warga di utara kota Rasht, utara Iran pada hari Ahad (23/1), Ahmadinejad mengatakan, beberapa kekuatan arogan Barat, termasuk Amerika Serikat, tidak tertarik menyelesaikan berbagai isu dengan Iran.

Dia kembali menyarankan kelompok 5+1 untuk menyingkirkan tekanan Zionis jika ingin perundingan membuahkan hasil. Seraya menekankan bahwa perundingan harus didasarkan pada keadilan dan sikap saling menghormati, Ahmadinejad menandaskan, negosiasi harus mengarah pada pengakuan hak-hak legal bangsa Iran dan bangsa-bangsa lain.

Ahmadinejad memperingatkan bahwa permusuhan dengan bangsa Iran akan merugikan kepentingan Barat dan menekankan Tehran menyambut kerjasama dan interaksi.

Seraya memperingatkan kelompok 5+1 untuk tidak melanjutkan kebijakan sebelumnya, Ahmadinejad menegaskan, "Sekarang Iran telah menjadi negara nuklir, ratusan negara seperti Anda (Barat) tidak akan mampu memaksa Iran untuk mundur sedikit pun dari haknya."

"Bangsa Iran akan mengikuti jalan keadilan, rasionalitas dan kehormatan serta akan melawan kekuatan arogan," tegasnya. "Jalan interaksi dengan Iran masih terbuka bagi kelompok 5+1. Teheran tidak akan membiarkan siapa pun untuk melanggar hak-haknya," tukas Ahmadinejad.

Berbicara tentang beberapa putaran perundingan antara Iran dan kelompok 5+1, Ahmadinejad menuturkan, "Kami tidak pernah berharap bahwa masalah akan diselesaikan melalui dua atau tiga putaran perundingan."

"Namun, jika pihak lain punya tekad dan komitmen untuk berlaku adil, sesuai hukum dan saling menghormati, kita optimistis bahwa hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam perundingan mendatang," jelas Ahmadinejad.

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, menggelar putaran terakhir perundingan komprehensif di kota Istanbul, Turki. Setelah perundingan usai, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili mengatakan kepada wartawan bahwa Teheran siap untuk pembicaraan lebih lanjut dengan kekuatan utama dunia dengan syarat hak-haknya tidak dilanggar.

Dia juga membantah klaim Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, bahwa Teheran berusaha untuk mengatur prasyarat pembicaraan yang berkaitan dengan pengayaan uranium dan sanksi. "Kami masih siap untuk melakukan perundingan lebih lanjut dengan Barat terkait isu-isu global. Kami siap untuk menggelar perundingan komprehensif seperti yang kami katakan di Jenewa," kata Jalili.

sumber : IRIB/RM/SL
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement