REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat menyerukan pihak berwenang Mesir agar menangani aksi-aksi protes secara damai setelah tiga orang tewas dalam aksi unjuk rasa yang tak pernah terjadi sebelumnya terhadap Presiden Husni Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun. "Kami memantau situasi di Mesir dari dekat. Amerika Serikat mendukung hak dasar menyatakan pendapat dan berkumpul bagi semua orang," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Philip Crowley dalam satu pernyataan, Selasa (25/1).
"Semua pihak harus berusaha mengendalikan diri, dan kami serukan kepada pihak berwenang Mesir untuk menangani protes-protes itu dengan cara damai," kata Crowley dalam pernyataan yang lebih tajam daripada yang dibuat oleh atasannya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, sebelumnya.
Dia mengingatkan kembali pidato Ny. Clinton yang disampaikan di Qatar pada 13 Januari ketika dia mendesak para pemimpin Arab untuk bekerja dengan masyarakat mereka dalam melakukan reformasi atau dalam mencermati para ekstremis. "Orang-orang di seluruh Timur Tengah - orang seperti di mana-mana - sedang mencari kesempatan untuk berkontribusi dan memiliki peran dalam keputusan-keputusan yang akan menentukan kehidupan mereka," katanya, meringkas pidato Hillary di hadapan para pemimpin Arab sebelumnya.
"Kami ingin melihat reformasi terjadi di Mesir dan di tempat lain, untuk membuat peluang lebih besar di bidang politik, sosial dan ekonomi yang konsisten dengan keinginan rakyat," kata Crowley. "Amerika Serikat adalah mitra Mesir dan orang-orang Mesir kini berada di dalam proses, yang kami percaya harus terungkap dalam suasana damai," kata juru bicara itu.
"Kami telah mengemukakan kepada pemerintah-pemerintah di kawasan ini tentang perlunya reformasi dan keterbukaan serta partisipasi yang lebih besar dalam rangka menanggapi mereka aspirasi rakyat - dan kami akan terus melakukannya," katanya berjanji.
Selama konferensi pers dengan Menlu Spanyol Trinidad Jimenez, Ny.Clinton mengatakan Amerika Serikat mendukung "hak fundamental menyatakan pendapat dan berkumpul bagi semua orang dan kita mendesak agar semua pihak menahan diri dan menahan diri dari kekerasan."
"Tapi kesan kita adalah bahwa pemerintah Mesir stabil, dan sedang mencari cara untuk menanggapi kebutuhan yang sah dan kepentingan-kepentingan orang Mesir," kata kepala diplomat AS itu.