REPUBLIKA.CO.ID, Meski belum diketahui keterhubungannya dengan kondisi terkini yang terjadi di Mesir. Namun situs WikiLeaks dalam aksi terbarunya merilis dokumen yang menyatakan bahwa AS mendukung gerakan anti pemerintah Mesir yang disebarkan melalui situs jejaring sosial.

Padahal dalam beberapa hari sebelumnya, para pejabat Gedung Putih menunjukkan dukungannya kepada pemerintah Kairo. Kantor berita Mehr, Sabtu (29/1) melaporkan, dokumen tertanggal 30 Desember 2008 dan baru dipublikasikan oleh WikiLeaks tersebut.

Selain mengungkap dukungan Washington terhadap kelompok oposisi, juga terdapat sebuah prediksi terkait kemungkinan terjadinya kudeta terhadap Presiden Hosni Mubarak pada 2011. Terkait hal ini, pemimpin Gerakan Pemuda Enam April Mesir dalam pertemuannya dengan pejabat AS, menyatakan bahwa gerakan-gerakan penentang pemerintah Mesir menyetujui perubahan pemerintah diktator menjadi sebuah sistem demokratis.

Menurut keterangan aktivis tersebut, kelompok opisisi pemerintah Mubarak menuntut sebuah parlemen yang kuat dan mengurangi wewenang presiden. Sementara itu, Presiden Barack Obama kemarin dalam pembicaraan telepon dengan Hosni Mubarak, meminta pemerintah Mesir melakukan reformasi dan mewujudkan demokrasi untuk mencegah bertambah buruknya keadaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika