REPUBLIKA.CO.ID,Pembom bunuh diri yang menewaskan 35 orang dan melukai 180 lainnya di bandara terbesar Moskow adalah pemuda berumur 20 tahun dari wilayah Kaukasus Rusia, kata pihak berwenang Sabtu.
Vladimir Markin, kepala Komite Penyelidikan Rusia, tidak mengidentifikasi pengembom atau menjelaskan dari republik mana dia datang namun mengatakan, lebih jelas akan diumumkan kemudian.
Gerilyawan Islam dari Kaukasus, satu kelompok provinsi Rusia pegunungan yang dilanda pemberontakan separatis yang mengakar, diduga keras terlibat dalam serangan di Bandara Domodedovo, Senin itu.
Sementara itu, Markin mengatakan pemboman itu terutama ditujukan pada orang asing, dan mengatakan "itu adalah kebetulan bahwa serangan teroris terjadi di zona kedatangan internasional." Para korban termasuk seorang masing-masing dari Inggris, Jerman, Austria, Ukraina, Tajikistan. Kyrgyzstan dan Uzbekistan.
Ada 16 orang Rusia di antara korban tewas dan 12 sisanya belum teridentifikasi.
Bom yang berisi pecahan peluru itu diledakkan dari jarak jauh, kata Markin. Juga pada hari Sabtu, pusat pers Kremlin merilis sebuah pernyataan, mengatakan Presiden Dmitry Medvedev telah menandatangani serangkaian arahan untuk meningkatkan keamanan transportasi.
Pada Senin, ledakan kuat terjadi di zona kedatangan pada bandara Domodedovo, yang terbesar Rusia, menewaskan 35 orang dan melukai 180 lainnya. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Moskow telah bersumpah untuk menstabilitaskan wilayahnya melalui peningkatan pelayanan sosial, peningkatan pensiun dan gaji sebagai langkah untuk mengatasi infiltrasi korupsi dan terorisme.