REPUBLIKA.CO.ID,Bentrokan terjadi antara kelompok pemrotes antipemerintah dan pendukung Presiden Hosni Mubarak, Selasa, beberapa saat setelah presiden Mesir itu menyampaikan pidato tentang rencananya untuk mundur saat pemilu September.
Siaran televisi Al-Jazeera menayangkan gambar yang menunjukkan para pemrotes juga melempari batu ke arah petugas keamanan setelah mereka melepaskan beberapa tembakan untuk mencegah berubahnya aksi protes tersebut menjadi bentrokan berdarah. Sejauh ini belum ada laporan tentang korban yang jatuh dalam bentrokan tersebut.
Sementara itu pidato Mubarak pada Selasa malam tidak juga menenangkan para demonstran yang masih berkumpul di Bunderan Tahrir, Kairo, sebuah titik utama pergolakan Mesir dalam sepekan terakhir.
Meskipun hampir tengah malam, mereka bersikeras bahwa mereka tidak akan meninggalkan tempat itu hingga Mubarak turun. "Presiden keras kepala, tapi kami lebih keras kepala darinya, kami tidak akan meninggalkan Tahrir" kata Ahmad Abu al-Ela, seorang mahasiswa teknik, seperti dikutip kantor berita Prancis AFP.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
