Kamis 03 Feb 2011 09:35 WIB

Mahasiswa Indonesia di Mesir Keluhkan Minimnya Logistik

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Didi Purwadi
Sukarelawan mengamankan jalannya demonstrasi di Alexandria, Mesir, Selasa (2/2).
Foto: AP
Sukarelawan mengamankan jalannya demonstrasi di Alexandria, Mesir, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Mahasiswa Indonesia di Mesir mengeluhkan minimnya logistik. Kesulitan memperoleh logistik tersebut merupakan imbas dari demonstrasi dan kerusuhan berkepanjangan dan meluas di Mesir.

"Kalaupun ada, itu sangat sulit memperolehnya dan mesti membayar mahal,"kata Suhardiansyah, Mahasiswa Asal Bangka, saat dihubungi Republika melalui komunikasi Yahoo Mesengger, Rabu (2/2) malam waktu Kairo atau Kamis (3/2) WIB.

Karena itu, Suhardiyansyah yang kini sedang menempuh studinya di Academy Sufi, Kairo, meminta pemerintah melalui Kedutaan Besar RI di Mesir bertindak cepat dan tanggap. Selain melakukan evakuasi, pemerintah perlu juga memberikan bantuan logistik. Apalagi, disebutkan Suhardiansyah, seperti dilansir berbagai media lokal Mesir baik radio, televisi, ataupun cetak Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mesir, Dr. Samihah Fauzi, mengatakan persediaan gandum di mesir cukup untuk jatah 6 bulan. Sedangkan minyak, beras dan gula cukup hanya cukup 2 bulan ke depan.

Suhardiyansyah menegaskan evakuasi WNI yang berada di Mesir mendesak segera dirampungkan. Terutama diprioritaskan untuk kalangan perempuan dan anak-anak. Meskipun sebagian daerah di Mesir relatif aman, tetapi merebaknya demostrasi dan aksi penjarahan atau kriminalitas lainnya perlu langkah antisipasi yang cepat dan tepat. "Jadi buat apa mahasiswa bertahan, sedangkan keamanan dan persediaan logistik semakin tidak akan terjamin," tandas dia.

Namun demikian, ungkap pria yang akrab dipanggil Suhek, ini memaparkan di balik krisis di Mesir muncul solidaritas dan kepedulian sejumlah masyarakat Mesir ke Mahasiswa Indonesia. Mereka saling bahu membahu menjaga keamanan tempat tinggal dan mempersenjatai diri dengan senjata ala kadarnya. "Tak sedikit orang Mesir yang memberikan bantuan makanan dan uang kepada Mahasiswa," ujar Suhek yang tinggal di Kawasan Ahmed Maher, Seeda Zaenab, Kairo, Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement