Kamis 03 Feb 2011 16:27 WIB

Kesaksian WNI di Mesir: Rasa Aman Sudah Lenyap dari Kairo

Dua kubu pro dan anti Mubarak bentrok di Tahrir Square
Foto: AFP via Yahoo
Dua kubu pro dan anti Mubarak bentrok di Tahrir Square

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Seorang mahasiswi asal Pati, Jawa Tengah, Nurlaila Khadila, yang tengah menyelesaikan studinya pada semester terakhir pada Fakultas Usuluddin, Universitas Al Azhar, menyebutkan bahwa kini kondisi di Mesir semakin tidak ada kepastian. Ia sendiri tinggal di Nasr City, sekitar satu jam perjalanan dari Tahrir Squre.

Di wilayah itu, katanya, tentara semakin banyak karena banyak tahanan lepas. Diperkirakan narapidana yang lepas sebanyak 2.900 orang dan yang tertangkap kembali sebanyak 326 orang. "Mereka itu adalah penjahat kelas wahid, yang bisa menghancurkan sendi-sendi sosial di kota Mesir," katanya.

Beruntung bagi warga negara asing. Sebab, penduduk kota setempat memberi perlindungan dengan cara melakukan ronda. Warga setempat berkumpul di masjid-masjid, menghimpun kekuatan untuk mengamankan kampung-kampung mereka.

Sebelumnya, Kepala Satuan Tugas Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Mesir, Hassan Wirajuda, mengatakan, demonstrasi antipemerintahan Hosni Mubarak di Mesir sudah mengarah pada konflik horizontal, sehingga rasa aman di sana sudah tak terjamin.

"Konflik di negeri itu juga sudah menelan korban I Manda Amalia, yang bekerja pada Badan kemanusiaan PBB di Kairo," kata Hassan kepada pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis sore, saat mengunjungi para WNI yang sudah kembali dari Mesir.

Ia menjelaskan, sebelumnya konflik di negeri itu antara penguasa dan rakyat. Konflik dalam bentuk vertikal itu, jika disaksikan lewat tayangan di sejumlah media, kini sudah menjadi horizontal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement