Kamis 03 Feb 2011 23:43 WIB

PBB Ungsikan 600 Staf dan Keluarganya dari Mesir ke Siprus

REPUBLIKA.CO.ID,LARNACA--Sekitar 600 staf Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan keluarga mereka diterbangkan ke Siprus, Kamis , ketika situasi keamanan di Mesir memburuk. "Perserikatan Bangsa-bangsa telah membuat persiapan bagi sebanyak 600 staf PBB dan tanggungan mereka untuk ditampung sementara di Siprus dengan empat penerbangan carteran PBB," demikian jurubicara organisasi dunia itu, Rolando Gomez, pada kantor berita Prancis, AFP.

Beberapa staf penting akan tetap di Mesir, ia menambahkan. Orang-orang yang diungsikan itu mewakili badan-badan PBB termasuk Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengatahuan dan Kebudayaan (UNESCO) dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

Gomes mengatakan keputusan itu diambil oleh markas besar PBB di New York karena situasi keamanan di Kairo dianggap "mudah berubah dan tidak stabil" meskipun tidak ada serangan pada staf PBB. Evakuasi itu berlangsung sepanjang Kamis dengan kedatangan pertama di bandara Larnaca diperkirakan pada menjelang siang hari.

Dua pesawat terbang ke ibukota Mesir itu untuk mengambil 148 penumpang masing-masing, dan kemudian mengisi bahan bakar kembali di Larnaca sebelum mengambil sisanya, kata jurubicara bandara Adamos Aspris. Siprus dipilih sebagai tempat persiapan untuk mengeluarkan warga negara asing dari Mesir dengan lebih dari 150 warga Amerika Serikat telah tiba pada awal pekan ini dengan penerbangan Amerika yang diatur secara khusus.

Menteri dalam Negeri Neoclis Sylikiotis mengatakan sekitar 320 orang telah menggunakan Siprus sebagai tempat transit sejauh ini. Pulau itu, sebuah negara anggota Uni Eropa, berada sekitar 90 menit waktu penerbangan dari Kairo. Siprus menjadi tempat berlindung yang aman bagi ribuan warga asing yang melarikan diri dari pemboman Israel di Libanon selatan pada 2006, ketika evakuasi melalui laut terbesar sejak Perang Dunia II terjadi.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement